Kasus Harian Terus Naik, Bupati Banyuwangi Cek Kesiapan RS
Mewaspadai lonjakan Covid-19 varian omicron, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, meninjau kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan. Bupati ingin memastikan Rumah Sakit benar-benar siap jika terjadi lonjakan kasus Covid-19. Sebab, saat ini status PPKM Banyuwangi naik dari Level 1 ke Level 2.
"Kami meninjau kesiapan rumah sakit daerah apabila nantinya ada lonjakan kasus Covid-19. Namun semoga saja tidak terjadi," jelas Ipuk, Selasa, 8 Februari 2022.
Bupati mengecek ketersediaan bed di ruang isolasi dan ICU. Selain itu, Ipuk juga mengecek ruangan yang nantinya bisa digunakan sebagai ruang perawatan pasien covid-19 apabila terjadi lonjakan. Tidak lupa, orang nomor satu di Banyuwangi ini melihat ketersediaan oksigen di rumah sakit milik Pemkab Banyuwangi itu.
"Kami mempersiapkan semuanya, mulai dari bed, obat-obatan, dan oksigen. Selain itu, salah satu yang harus dipersiapkan lagi adalah tambahan tenaga kesehatan," kata Ipuk Fiestiandani.
Pemkab Banyuwangi sebelumnya sudah melakukan perekrutan relawan tenaga kesehatan. Jika nanti ada lonjakan kasus, Pemkab Banyuwangi akan kembali menggunakan tenaga mereka.
“Namun semoga saja tidak ada lonjakan seperti pada pertengahan 2021 lalu," ujar Ipuk Fiestiandani.
Direktur RSUD Blambangan dr. Widji Lestarioni mengatakan, pihaknya telah mengirimkan 20 sample pasien dari kasus aktif di Banyuwangi ke Surabaya. Belum diketahui apakah kasus tersebut terindikasi omicron atau tidak.
"Ada 20 sample dari kasus aktif telah dikirim ke Surabaya. Kami menunggu hasilnya," jelas mantan Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi itu.
Jika terjadi lonjakan kasus Covid-19, lanjut pria yang akrab dipanggil Rio ini, RSUD Blambangan akan melakukan skema-skema perencanaan yang sudah disiapkan.
"Saat ini kami telah mempersiapkan sarana, obat-obatan, oksigen, dan lainnya. Semoga saja tidak ada lonjakan," katanya.
Advertisement