Kasus Diabetes di Surabaya Naik, Dinkes Anjurkan Ubah Gaya Hidup
Kasus diabetes anak di Surabaya mengalami peningkatan pada 2022. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mencatat tahun 2021 ada 176 kasus diabetes anak, sementara 2022 jumlah penderita bertambah menjadi 184 kasus.
Kepala Dinkes Kota Surabaya menyampaikan, data tersebut adalah anak dengan rentan usia 0 sampai 18 tahun. Menurutnya ada beberapa faktor yang menyebabkan diabetes melitus (DM) pada anak. "Pertama, bisa disebabkan pola makan tidak sehat, suka makanan manis dan fast food hingga kurang sayur dan buah," kata Nanik, Jumat, 10 Februari 2023.
Kedua, lanjutnya juga bisa dipengaruhi gaya hidup tidak sehat yang cenderung malas bergerak dan sering bermain HP, sehingga aktivitas anak berkurang dan menimbulkan gula di dalam tubuh anak tersebut.
"Selain itu, juga faktor genetik keturunan dari orang tua yang mengidap diabetes melitus. Faktor genetik keturunan dari orang tua yang mengidap diabetes melitus," paparnya.
Melihat hal tersebut, Dinkes Surabaya melakukan pencegahan agar kasus DM pada anak tidak semakin meningkat. Upayanya antara lain, meningkatkan sosialisasi makanan seimbang seperti, sayur, buah dan mengurangi minuman manis.
"Selain itu, kami juga kampanyekan rajin berolahraga secara rutin dan aktivitas fisik seperti bermain sesuai usia anak, kurangi penggunaan gadget dan perbanyak aktivitas dengan teman sebaya," terang Nanik.
Disamping itu, Nanik juga berpesan pada orang tua untuk melakukan deteksi dini pada anak, khususnya mereka yang memiliki riwayat atau keturunan.
Sementara untuk layanan kesehatan, pihaknya melakukan kapasitas petugas dengan pelatihan penanganan kasus DM anak. Sistem rujukan bagi anak-anak dengan kasus DM yang butuh penanganan lebih lanjut.
Advertisement