Kasus Demam Berdarah di Kabupaten Pasuruan Naik
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Pasuruan mengalami kenaikan. Bahkan sejak awal tahun 2022, sebanyak empat warga dinyatakan meninggal akibat DBD di Kabupaten Pasuruan.
Dokter Ani Latifah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan mengungkapkan, jika empat warga yang meninggal akibat DBD dikarenakan telat mendapat penanganan.
Adapun empat warga yang meninggal itu usianya beragam, mulai anak-anak hingga dewasa. "Demam berdarah itu harus diketahui sejak dini dan seketika diobati. Kalau terlambat bisa berakibat fatal, yaitu kematian," ujar Ani, Jumat 27 Mei 2022.
Selain itu, selama empat bulan terakhir, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan mencatat ada tren kenaikan kasus DBD. Menurut Ani, sejak bulan Januari hingga Mei 2022, sudah ada sekitar 238 kasus demam berdarah.
Oleh karenanya, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan kini menggalakkan fogging dan menggerakkan para kader jumantik agar membagikan bubuk abate kepada warga.
"Kami telah menyelidiki epidemiologi untuk memutus penularan. Termasuk menggalakkan fogging dan sosialisasi dari para jumantik ke rumah warga sambil bawa bubuk abate," imbuhnya.
Diimbau oleh Ani, warga agar kembali menggalakkan pola 3M. Mulai dari menguras dan menutup penampungan air hingga mengubur barang bekas yang menimbulkan genangan air.
"Lingkungan kotor bisa memicu nyamuk aides aegypti berkembang biak. Jadi harus terapkan pola hidup bersih dan sehat termasuk menjaga kebersihan lingkungan," pungkasnya.