Kasus DBD Serang 45 Orang, Dinkes Situbondo Imbau Warga Waspada
Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo Jawa Timur mengimbau warganya mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Usai Lebaran 2024, penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti ini marak lagi menyerang warga di sejumlah kecamatan di Situbondo.
"Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Situbondo hingga usai lebaran, saat ini sudah menyerang 45 warga. Mereka pasien DBD mayoritas anak- anak yang menjalani perawatan di puskesmas dan rumah sakit," kata Kepala Dinkes Situbondo, Sandy Hendrayono, Selasa 23 April 2024.
Empat puluh lima pasien DBD tersebut, menurut dokter Sandy, tersebar di sejumlah kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Besuki dan Panarukan masing-masing 4 pasien DBD. Kemudian Kecamatan Asembagus, Banyuputih, Bungatan, Jatibanteng, Kapingan, Panji, dan Suboh masing-masing 2 pasien DBD.
"Ada juga di Kecamatan Mlandingan dan Sumbermalang masing-masing 1 pasien DBD. Lalu, Kecamatan Arjasa ada 3 pasien DBD dan Kecamatan Situbondo ada 6 pasien DBD. Semua pasien DBD itu proses penyembuhan setelah dirawat di puskesmas dan rumah sakit," paparnya.
Mengantisipasi DBD marak lagi, dokter Sandy menjelaskan, Dinkes langsung melakukan fogging atau pengasapan pada permukiman maupun rumah warga yang ditemukan warga terpapar DBD. Selain itu, melakukan imbauan kepada warga selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan pola 3M Plus untuk mencegah penyebaran DBD.
"Menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan pola 3M Plus, yakni menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, mengubur dan mendaur ulang barang bekas tidak terpakai ini adalah upaya mewaspadai DBD yang disebarkan nyamuk Aedes aegypti," jelasnya.