Kasus DBD di Jatim Meningkat, Dinkes Jatim Ajak Warga Lakukan 3M
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mencatat terdapat kenaikan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di awal tahun 2024 ini.
Dari catatan yang ada saat ini total kasus DBD mencapai 3.683 kasus. "Kita hitung memang ada tren kenaikan 3.683 kasus di minggu ketiga Februari lalu. Dari data memang ada kenaikan 10-20 persen dari awal tahun lalu," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Prof Erwin Astha Triyono kepada Ngopibareng.id, Rabu 6 Maret 2024.
Ia mengatakan, ada dua penyebab yang menyebabkan kenaikan kasus ini. Seperti karena musim hujan yang menyebabkan adanya genangan air dan kondisi lingkungan menyebabkan berkembang-biaknya nyamuk tersebut.
Karena itu, ia menyebut memang ada peningkatan pasien di rumah sakit. Namun, ia memastikan bed di RS tidak penuh dan bisa dikendalikan.
"Situasi ini rutin tiap kali musim hujan, Desember lalu ada peningkatan tapi ketika kami sampaikan ke media untuk kerja bakti maka kasus akan turun sendiri. Boleh menyalahkan alam satu sisi, tapi tetap cara merespon terhadap musim hujan berlebihan melakukan upaya kerja bakti untuk menguras, menutup, mengubur (3M) tadi sangat membantu," ujarnya.
Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pencegahan dengan melakukan kerja bakti dengan cara menguras tempat yang ada genangan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air.
Menurutnya, upaya 3M penting karena cara mencegah. Sebab, nyamuk ini dinilai spesial karena hidup di genangan air bersih. "Kalau ditemukan kaleng atau ban bekas dikubur, kalau perlu didaur ulang. Di rumah kalau ada bak berisi air jernih hari-hati harus sering dikuras," kata Guru Besar Universitas Airlangga itu.
Sedangkan apabila merasakan sakit dengan muncul demam, Erwin mengimbau masyarakat agar langsung melakukan pemeriksaan ke layanan kesehatan terdekat untuk mendiagnosis apakah DBD atau bukan.
Ia mengatakan penyakit ini cukup menipu karena pada hari ke-3 atau ke-4 demam akan turun padahal itu dalam masa kritis bagi penderita DBD.
"Pada hari ke 3 atau 4 panas turun dan itu menipu karena potensi kegawatan terjadi seperti syok, trombosit turun, pendarahan. Sehingga saat turun diupayakan harus waspada. Jadi kalau ada demam segera ke layanan kesehatan untuk dibantu memastikan," pungkasnya.