Kasus DBD di Bojonegoro Turun, Bulan Lalu Tujuh Meninggal
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bojonegoro menurun pada Maret 2022 ini. Meski demikian butuh kewaspadaan mengingat cuaca labil, panas dan hujan potensi berkembangnya nyamuk aedest aegepty.
Menurut Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr $osodoro Djatikusumo, Bojonegoro Thomas Djaja, kasus DBD di Bojonegoro cenderung menurun. Tetapi hal ini jangan membuat masyarakat untuk lengah. "Harus terus waspada," ujarnya pada Ngopibareng.id Rabu 16 Maret 2022.
Thomas Djaja merujuk data kasus penderita DBD yang dirujuk di RSUD selama tiga bulan terakhir yang relatif tinggi meski kemudian turun. Untuk bulan Januari sebanyak 83 kasus dimana enam orang meninggal. Lalu bulan Februari sebanyak 63 orang dan satu meninggal. Sedangkan pertengahan bulan Maret sebanyak 12 orang. Jika ditotal ada tujuh orang meninggal dalam 2,5 bulan lalu akibat DBD.
"Cuaca yang hujan dan tiba- tiba panas, harus rutin diawasi," imbuhnya.
Pihak RSUD Bojonegoro meminta jika ada warga yang mengalami gejala klinis seperti panas tidak turun, segera ke dokter atau rumah sakit. Karena dalam beberapa kasus, warga yang terjangkit DBD dan meninggal, karena kondisinya sudah grade 3-4 atau pasien kritis.
"Kondisi seperti itu butuh perawatan intensif," tandas dokter gigi ini.
Sementara itu di Puskesmas Nusa Indah di Kecamatan Kota Bojonegoro, pada awal hingga pertengahan Maret, tetap ada pasien DBD. Tapi jumlahnya menurun dibanding bulan sebelumnya. "Ya menurun," ujar petugas pengolah data yang tak mau disebut namamya, Rabu 16 Maret 2022.
Ditambahkan, biasanya jika ada pasien dengan gejala ini, secepatnya dirujuk ke rumah sakit yang besar. Tujuannya pelayanan dan alat lebih lengkap.
Untuk pencegahan DBD Dinas Kesehatan Bojonegoro mengoptimalkan petugas medis. Baik itu di Puskesmas atau Polindes. Yaitu dibentuk simpul-simpul di RT/RW, Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang melibatkan masyarakat.
"Anggota jumantik itu warga yang peduli kesehatan," ujar Fia, salah satu bidan desa di Kecamatan Kota Bojonegoro.
Advertisement