Kasus DB di Lamongan Naik Drastis, Masyarakat Diminta Waspada
Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Lamongan meningkat tajam. Belum genap sebulan, terhitung 1-18 Maret 2024, angka serangan mencapai 21 penderita baru atau naik sebesar 50 persen.
Diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, dua bulan di awal tahun Januari hingga Pebruari angka penderita DBD tercatat 42 orang. Jadi, dengan tambahan angka penderita pada Maret 21 orang, kini mencapai 63 orang.
Penderita penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti sebanyak itu kebanyakan menyerang anak usia sekolah. Sampai saat ini tertangani secara medis dan tidak ada kematian.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, dokter Mafidhatul Laely, banyaknya kasus DBD saat musim hujan bukan hanya disebabkan oleh habitat nyamuk di genangan air bersih. Tetapi, disebabkan juga oleh daya tahan tubuh yang menurun.
"Maka dari itu masyarakat juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi saat musim penghujan tiba, agar imun tubuh tidak menurun," jelasnya, Senin 17 Maret 2024.
Dengan kenaikan angka serangan, lanjut dokter Fidha (sapaannya), Pemkab Lamongan mengimbau kepada masyarakat untuk waspada akan kasus DBD dengan perketat 3M. Antara lain menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas.
"Terlebih pada awal Maret 2024 ini, di daerah kita (Lamongan) curah hujan tinggi," terangnya.
Selain imbauan tersebut. Dinas Kesehatan Lamongan kini juga terus meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menggiatkan 3M. Karena kegiatan tersebut sangat efektif membunuh nyamuk dan jentiknya.
"Semua imbauan dan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberhentikan kasus DBD di Lamongan," tandas dokter Fidha.
Ia juga menjelaskan, meskipun berdasarkan perhitungan insiden rate (IR), yakni jumlah kasus DBD dibagi jumlah penduduk dan dikalikan seratus ribu penduduk, jumlah kasus di Kabupaten Lamongan terhitung masih rendah.
Pada 2023 lalu, IR 16/100.000 jumlah penduduk dan pada tahun 2024 IR 1,9/100.000 jumlah penduduk.
Angka ini menunjukkan kasus DBD di Lamongan selalu mengalami penurunan. Sejak 2022 tercatat ada 416 kasus, pada 2023 terdapat 193 kasus. Diharapkan di 2024 dengan pencegahan maksimal diharapkan lebih terkendali.
"Namun demikian DBD tetap harus diwaspadai dan dilakukan pencegahan maksimal. Dan, semoga bisa tertangani dan tidak ada kematian," pungkasnya.