Kasus Covid Surabaya Tertinggi di Jatim, PSBB Diperpanjang
Pemerintah Provinsi Jawa Timur memutuskan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya diperpanjang hingga 25 Mei 2020. Hingga Sabtu, 9 Mei 2020, Surabaya sendiri menjadi daerah penyumbang kasus covid terbanyak di Jawa Timur.
Terdapat tambahan 75 kasus baru dari Surabaya selama 24 jam, sejak Jumat hingga Sabtu. Disusul Kabupaten Sidoarjo dengan 18 kasus, dan Kabupaten Pasuruan tambahan 21 kasus. Total terdapat 128 tambahan kasus baru di seluruh wilayah Jawa Timur.
Beberapa daerah lain yang menambah kasus antara lain, Kabupaten Lumajang dan Kota Probolinggo masing-masing satu kasus, Kabupaten Nganjuk dua kasus, dan Kabupaten Bondowoso tiga kasus.
Selanjutnya ada masing-masing satu kasus baru di Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Jombang, dan dua baru di Kabupaten Lamongan.
Dengan bertambah tingginya kasus di Jawa Timur khususnya wilayah Surabaya raya yang diwakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta kepada masyarakat Surabaya Raya, untuk mentaati protokol-protokol kesehatan.
Terlebih, wilayah Surabaya Raya sudah memperpanjang pelaksanaan PSBB. Ia berharap dengan perpanjangan pspp tersebut kasus covid-19 di Surabaya Raya bisa berhenti atau menurun.
"Kembali Surabaya tertinggi dengan 75 kasus. Saya tetap ingin sampaikan, bahwa warga harus taat dan peduli tentang protokol kesehatan," kata Khofifah, Sabtu 9 Mei 2020 di Gedung Negara Grahadi.
Selain itu, tingginya kasus di Kota surabaya, ternyata tidak dibarengi dengan angka pasien yang sembuh. Perhari ini saja hanya ada satu pasien yang sembuh yang berasal dari Kota Surabaya.
"Untuk yang sembuh ada tiga orang hari ini. satu dari Kota surabaya, satu dari Kota probolinggo, dan satu dari kabupaten jombang," kata Khofifah.
Namun Pemprov Jawa Timur juga kembali berduka. karena hari ini ada dua pasien positif korona yang meninggal. Dua orang tersebut berasal dari Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.
Sementara itu, terkait dengan orang yang masuk dalam status orang dengan pemantauan (ODP) sejumlah 21.131. Sedangkan untuk orang yang sudah masuk dalam status pasien dalam engawasan, (PDP) berjumlah 3.971.
Advertisement