Kasus Covid Melonjak, Ini Yang Dilakukan Pemkot Pasuruan
Pemerintah Kota Pasuruan terus mencarikan berbagai cara mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Selain melakukan tracing, penyiapan rumah karantina baru juga dilakukan.
“Pemkot dan satgas Covid sedang menyiapkan rumah karantina tambahan antisipasi lonjakan kasus,” kata Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf atau yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Ipul itu, Kamis 24 Juni 2021.
Dari catatan yang ada, kata Gus Ipul, saat ini terjadi lonjakan kasus dari beberapa instansi. Dia menyebut ada temuan dua orang ASN positif di lingkungan Bagian Umum Pemkot. Selain itu juga ditemukan dua staff dan tiga orang Anggota DPRD Kota Pasuruan.
Di Dinas Tenaga Kerja juga ditemukan seorang positif, juga di Dinas Pemberdayaan Perempuan juga ditemukan empat ASN serta Dinsos ada seorang ASN. Begitu juga Di RS Purut ditemukan lima orang yang positif Covid-19.
Seluruh kegiatan ASN yang melibatkan massa seperti apel pagi juga senam caring bersama juga ditiadakan.
“Terjadi lonjakan kasus dari beberapa instansi. Juga ada di BPJS kesehatan, beberapa orang positif,” ujarnya.
Pemerintah Kota sebenarnya telah menyiapkan lokasi karantina di empat kecamatan dengan kapasitas 120 orang. Namun saat ini semuanya telah penuh.
Dengan kondisi seperti ini, pemerintah juga mengizinkan melakukan isolasi mandiri dengan beberapa persyaratan.
Sebanyak 21 karyawan BPJS Kesehatan yang kini positif misalnya, boleh melakukan karantina mandiri namun harus berada di dalam satu rumah dan diawasi ketat oleh Satgas Covid-19.
Sementara itu, untuk klaster ziarah wali lima, Pemkot Pasuruan juga terus melakukan tracing. Terakhir tracing dilakukan di Pesantren Salafiyah.
“Alhamdulillah KH Idris Hamid (pengasuh Pesantren Salafiyah) mengizinkan kami (pemkot) membantu tracing dan mengkarantina santri yang positif,” ujar Gus Ipul.
Untuk membantu penanganan di Pesantren Salafiyah, Gus Ipul beserta Kapolres dan Dandim bahkan sempat masuk ke pesantren untuk sowan ke KH Idris Hamid.
“Saya beserta Pak Kapolres dan Dandim silaturahmi ke KH Idris Hamid. Silaturahmi dan minta izin menangani,” ujarnya.
Gus Ipul juga sempat menjelaskan kepada wali santri terkait langkah yang diambil Pemerintah Kota Pasuruan. Mereka yang dinyatakan positif langsung dikarantina di selter penampungan.
Sementara itu, Kapolres Pasuruan AKBP Arman mengatakan akan mendukung penuh upaya pemkot Pasuruan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kita mendukung penuh dalam upaya menyukseskan PPKM Mikro dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata dia.
Penyelenggaraan PPKM Mikro di Kota Pasuruan, kata Kapolres, sangat efektif karena dari 1012 RT di Kota Pasuruan saat ini hanya dua RT yang zona merah, kemudian 29 RT masuk zona kuning dan 981 RT masuk zona hijau.