Fraksi PKB Surabaya Desak Kadinkes Dievaluasi Kinerjanya
Tak tertangani dengan baik kasus Covid-19 di Kota Surabaya, menurut anggota DPRD Kota Surabaya adalah imbas dari tak fokusnya Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, dalam mengemban tugasnya sebagai Kepala Dinas Kesehatan.
Hal itu berimbas ke sosok Walikota Surabaya Tri Rismaharini, yang terus-terusan disentil oleh berbagai pihak. Mulai rumah sakit, ikatan dokter, Gubernur, hingga Presiden.
Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Surabaya Mahfudz bin Syamsyudin mengatakan, ia geram dengan kinerja Feni sapaan akrab Febria sebagai Kepala Dinas Kesehatan. Ia meminta agar Pemkot Surabaya melakukan evaluasi besar-besaran kepada Feni dan juga instansi Dinas Kesehatan.
Alasannya, Dinas Kesehatan adalah salah satu garda terdepan di Kota Surabaya yang terlibat langsung penanganan Covid-19 di Kota Pahlawan. Baik penanganan secara langsung ke pasien ataupun berkoordinasi dengan berbagai pihak.
Mahfudz mengatakan, saat ini Feni tak fokus atasi covid-19 karena ia rangkap jabatan. Selain sebagai Kadinkes, Feni adalah Dirut RSUD Dr Soewandhi Surabaya.
"Saya minta beliau mundur. Harus mundur. Mundur salah satunyalah. Biar fokus kerjanya," kata Mahfudz, Selasa 30 Juni 2020.
Menurut Mahfudz, rangkap jabatan yang diemban oleh Feni ini membuat kinerjanya sangat tidak maksimal dan keteteran.
"Mundur lebih elegan daripada dipecat," tegasnya.
Menurutnya, jika tak ada evaluasi ke Kepala Dinas Kesehatan, kasus Covid-19 di Surabaya akan tetap seperti ini. Hal itu pastinya akan sangat berimbas ke sosok Risma sebagai Walikota Surabaya.
Apalagi Risma sudah di masa akhir jabatan. Menurut Mahfudz, penanganan Covid-19 akan bisa jadi rapor baik maupun buruk Risma kepada masyarakat saat selesai nanti.
Advertisement