Kasus Covid-19 Naik, Event Wisata di Malang Batal Digelar
Kasus Covid-19 di Kota Malang mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) Kota Malang menjadi daerah ketiga dengan kasus corona terbanyak di Jatim.
Akibat meningkatnya kasus Covid-19, event wisata yang sebelumnya dijadwalkan bakal digelar secara luring kini terancam batal digelar.
Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang sudah merencanakan bakal menggelar sebanyak 40+1 event kampung tematik hingga bulan November 2022, nanti.
”Tapi kami juga berikan kebebasan menggelar event secara hybrid (luring dan daring) tergantung kemampuan tiap pokdarwis,” ujar Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, Minggu 6 Februari 2022.
Penyelenggaraan event wisata di kampung tematik secara hybrid tersebut harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dengan pembatasan kuota sebesar 50 persen dari kapasitas.
"Sebanyak 22 kampung wisata tematik juga sudah dilengkapi dengan aplikasi PeduliLindungi," katanya.
Menurut Ida, kebijakan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dari destinasi wisata yang ada di Kota Malang. Sehingga keadaan saat ini perlu dimaklumi oleh seluruh Pokdarwis.
”Saya yakin semua pengurus (pokdarwis) bisa memahami situasi. Tinggal bagaimana kita sebagai pengunjung bisa menjaga amanah seperti menjaga prokes,” ujarnya.
Sementara, Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Pokdarwis Kampung Tematik Kota Malang, Isa Wahyudi mengatakan, pihaknya siap mematuhi kebijakan yang telah diambil oleh Disporapar Kota Malang.
”Ya mau bagaimana lagi, tapi untuk dua bulan (Februari dan Maret) hanya ada tiga event,” katanya.
Tiga event itu antara lain Festival Kerontjong Koeboeran Londo di Kampung Koeboeran Londo, Festival Kampung Tangguh di Kampung Glintung Water Street, dan Punggahan Wulan Siam di Kampung Gribig Religi.
Advertisement