Kasus Covid-19 Meningkat, Filipina Perpanjang Lockdown di Manila
Presiden Rodrigo Duterte memperpanjang lockdown di Manila hingga pertengahan Agustus, pada Jumat 31 Juli 2020. Filipina kini menjadi negara dengan kasus terbanyak kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia.
"Janji saya adalah untuk mengurangi lebih banyak. Banyak yang telah terinfeksi," kata Duterte, dalam siaran televisi pada Jumat, 31 Juli 2020, pagi.
Duterte juga menyampaikan akan bekerjasama dengan militer untuk membagikan vaksin yang dijanjikan gratis, jika telah tersedia di akhir tahun ini. Masyarakat miskin menurutnya akan mendapatkan prioritas dan Filipina akan mendapatkan hak istimewa atas distribusi vaksin dari China. Saat ini, sejumlah perusahaan vaksin dari China, Amerika Serikat, dan Inggris dikabarkan sedang menyelenggarakan uji coba klinis tahap akhir.
Filipina berencana membeli 40 juta dosis vaksin yang setara dengan USD 400 juta untuk 20 juta orang. Jumlah itu mencapai seperlima dari seluruh populasi di Filipina, sebanyak 107 juta, kata Sekretaris Keuangan Carlos Dominguez. "Setelah vaksin tersedia, saya yakin lockdown akan dibuka sepenuhnya," katanya.
Juru Bicara Presiden Harry Roque mengatakan pemerintah sedang mencari cara yang lebih inovatif dalam merespon wabah, dan akan menerapkan lockdown lokal yang lebih ketat di wilayah dengan kasus tinggi.
Filipina melaporkan lonjakan kasus dan jumlah kematian harian tertinggi pada bulan ini. Jumlahnya melonjak hampir lima kali lipat menjadi 89.374 dengan jumlah kematian mencapai 1.983, sejak lockdown dilonggarkan pada Juni. Filipina kini menjadi negara kedua di Asia Tenggara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak, setelah Indonesia. Indonesia sendiri mencatat kasus akumulatif mencapai 106.336 kasus, dan jumlah kematian mencapai 5.058, per Kamis 30 Juli 2020. (Alj)