Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkot Surabaya Masifkan Swab Hunter
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan memasifkan lagi pergerakan tim swab hunter ke berbagai tempat keramaian. Khususnya, ke tempat-tempat yang terdapat banyak kasus virus corona atau Covid-19.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, swab hunter ini dimasifkan lagi untuk segera mengungkap kasus mengingat penyebaran varian baru Omicron lebih cepat menular.
"Ketika ada lonjakan kita lakukan swab hunter, swab massal, 3T (tracing, testing, treatment) itu kita lakukan secara masif. Tracing saja kita minimal 1 per 20. Karena semakin banyak yang terkonfirmasi dan semakin tahu kami, maka kami bisa melakukan klaster dan penanganan," ujar Eri saat ditemui di Hotel Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya, Senin 7 Februari 2022.
Selain itu, dengan mengungkap kasus secara cepat, maka tidak terjadi bom waktu seperti saat kasus varian Delta yang melonjak dalam waktu singkat. Akibatnya, banyak rumah sakit yang kewalahan menangani pasien.
Antisipasi lain yang disiapkan adalah penambahan kapasitas HAH untuk menangani pasien tidak bergejala pun bergejala ringan. Pasalnya, kasus Omicron ini lebih cepat menyebar dan gejala yang ditimbulkan tidak berat.
"Per hari ini saja 1.404 yang positif. Shofa dan Zam-Zam ini bisa menampung sekitar 500. Setelah itu di Lapangan Tembak 200-250 jadi total 750. Target kami, ketika 750 bisa kami tampung, maka secepatnya bisa pulang setelah perawatan, sehingga bisa keluar masuk saat ada lonjakan," kata dia.
Terakhir, Pemkot Surabaya kembali mengaktifkan pelayanan Puskesmas 24 jam. Sehingga, setiap waktu bisa melakukan pemeriksaan apabila merasakan gejala.
Di sisi lain, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu berpesan agar masyarakat tetap melakukan upaya pencegahan dengan menguatkan protokol kesehatan.
Advertisement