Kasus Covid-19 Malang Tinggi, Ini Penyebabnya
Kasus Covid-19 di Kota Malang meningkat. Hal ini membuat Kota Malang kembali masuk ke zona merah yang sebelumnya masuk zona oranye alias risiko sedang penyebaran Covid-19.
Humas Satgas Covid-19 Kota Malang, Husnul Mu'arif menerangkan, peningkatan kasus tersebut disebabkan oleh berjalannya proses tracing konfirmasi positif.
Dengan tracing yang efektif, proses identifikasi pasien Covid-19 yang kontak erat satu sama lain bisa ditemukan. "Jadi karena tracingnya bagus. Satu konfirm positif ketemu ditracing, saat ketemu lagi ditracing lagi. Itu yang menjadi penyebabnya," ujar Husnul pada Senin 6 Juli 2020.
Dengan ditemukannya pasien konfirmasi positif semakin banyak melalui proses tracing, menurut Husnul, hal ini menjadi langkah yang bagus untuk melokalisir penyebaran Covid-19.
"Sebenarnya dari surveilance epidemiologinya bagus, karena akan menyekat penyebaran dari Covid-19," terangnya.
Menurut Husnul, dengan angka konfirmasi positif Covid-19 yang tinggi, juga akan dibarengi tingkat kesembuhan Covid-19 yang tinggi juga.
Proses penyembuhan tersebut, kata Husnul, harus dipantau bagaimana tingkat kepatuhan pasien Covid-19 pada saat isolasi mandiri maupun ketika proses perawatan di Rumah Sakit (RS) rujukan dan rumah karantina.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan berkaitan dengan proses penyembuhan pasien Covid-19. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, akan melakukan proses pemantauan per hari, bagi mereka yang telah menjalani swab test ataupun rapid test.
"Saya ingin per hari, yang diswab berapa, yang reaktif berapa, itu datanya realtime. Sehingga nanti treatment-nya jelas," tuturnya.
Hingga saat ini total jumlah pasien Covid-19 di Kota Malang sebanyak 257 orang dengan rincian, 166 orang masih menjalani perawatan, 70 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan 21 orang meninggal dunia.