Kasus Covid-19 Jatim Melandai, Protokol Kesehatan Jadi Kunci
Angka kasus positif di Provinsi Jawa Timur (Jatim) terus melandai dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan tercatat angka Rate of Transmission (RT) sudah 0,8 selama hampir dua minggu ini.
Koordinator Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Dr. Joni Wahyuhadi menyampaikan, saat ini angka kasus baru semakin menurun meski testing yang dilakukan oleh pemerintah di seluruh daerah begitu masif.
“Kasus baru sekarang 200-an sudah turun dari sebelumnya banyak itu. Tapi yang penting positifity rate kita pernah 31 persen tapi sekarang sudah turun menjadi 12, artinya angka kasus sudah melandai cenderung turun,” ungkap Joni ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat 2 September 2020 pagi.
Melandainya kasus Covid-19, maka angka pasien yang dirawat di rumah sakit juga menurun, diikuti dengan angka kesembuhan yang mencapai 84 persen di Jatim. Salah satunya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo yang dari total kapasitas hanya terpakai 50 persen.
“Saya di rumah sakit merasakan, pasien di Soetomo sekarang kematian menurun, karena kematian itu berkorelasi dengan jumlah pasien, sekarang bed kita terisi separuh, dokter perawat bisa lebih bisa fokus,” jelasnya.
Joni mengatakan, kunci pengendalian kasus ini tak lepas dari upaya bersama yang dilakukan oleh Forkopimda Jatim dan daerah dalam rangka pendisiplinan masyarakat. Menurutnya, kedisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya penyebaran.
Itu dibuktikan dari data terakhir per tanggal 28 September 2020 kasus aktif pasca dilakukan operasi yustisi sejak 14 September menunjukkan adanya penurunan signifikan. Dari total kasus aktif sebelum operasi yustisi sebesar 4.726, per 28 September turun menjadi 3.713.
“Kuncinya pre hospital, bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa protokol kesehatan the most important. Moga-moga tidak ada hal yang membuat masyarakat nganggap sudah selesai, masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan sampai pemerintah mengatakan protokol bisa dikendorkan,” pungkasnya.
Patuhi protokol kesehatan dengan ingat selalu 3M, yakni pakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak dari orang lain bila keluar rumah jauhi kerumunan atau antrean 1 sampai 2 meter.