Kasus Covid-19 di Surabaya Kembali Naik, Dinkes Paparkan Sebabnya
Kasus Covid-19 di Indonesia kembali menunjukan peningkatan. Di beberapa daerah kasus aktif juga merangkak naik, termasuk di Surabaya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya mencatat per tanggal 16 April 2023 ada 127 orang terjangkit Covid-19 di Kota Pahlawan ini.
"Dari data tersebut 47 diantaranya rawat inap di RS dan sisanya menjalankan isolasi mandiri di rumahnya," kata Nanik dihubungi Ngopibareng.id, Senin, 17 April 2023.
Nanik menggungkapkan, penularan kasus Covid-19 di Surabaya paling banyak berasal dari fasilitas umum. Sementara itu, penyebab lonjakan kasus karena mobilitas yang tinggi dan masyarakat sudah banyak yang abai dengan protokol kesehatan, terutama saat beraktivitas di luar rumah.
"Setelah dari luar rumah, kemudian dibawa pulang ke rumah yang menyebabkan penularan kepada anggota keluarga lainnya," tambah Nanik.
Melihat hal ini untuk menekan angka kasus Covid-19 agar tak semakin meningkat, pihaknya juga melakukan beberapa antisipasi.
Antisipasi tersebut anatara lain, ungkap Nanik, melakukan testing secara masif terhadap sasaran prioritas yaitu, suspek probable, kontak erat dan pelaku perjalanan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau Puskesmas terdekat.
Selain itu, juga mengoptimalkan vaksinasi booster atau dosis tiga pada masyarakat. Agar mudah dijangkau masyarakat pelayanan vaksinasi juga disediakan di sentra vaksin dan vaksin corner mall.
"Kami juga meningkatkan upaya Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
di masing-masing wilayah kerja Puskesmas, serta bekerjasama dengan lintas sektor, 3 pilar, Kelurahan dan Kecamatan untuk sosialisasi tentang pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19 dan prokes," jelas Nanik.
Sementara itu, dokter Achmad Yuniari Heryana dari National Hospital Surabaya juga membenarkan hal tersebut. Dari data pasien yang masuk di RS-nya, lonjakan kasus Covid-19 mulai terjadi sejak dua minggu yang lalu.
Menurutnya, pasien yang terjangkait Covid-19 rata-rata tidak bergejala, yang menunjukan gejala adalah anak-anak yang belum melakukan vaksinasi Covid-19.
"Di NH sendiri mulai dua minggu terakhir mulai ada lagi dari sebelumnya tidak ada sama sekali, pasien yang dirawat juga tidak terlalu banyak rawat inap dua, dirawat karena demamnya bukanĀ Covid-19," kata dokter yang akrab disapa Boy ini.
Advertisement