Safe House di Kota Malang Tak Terpakai, Ini Penyebabnya
Kasus Covid-19 di Kota Malang melandai. Tercatat dalam lima hari terakhir tidak ada penambahan kasus aktif. Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 aktif di Kota Malang berjumlah tujuh orang. Tujuh orang tersebut sedang menjalani perawatan di rumah sakit (RS) rujukan maupun RS lapangan untuk gejala ringan.
"Untuk penambahan kasus aktif sekitar empat sampai lima hari kemarin tidak ada penambahan kasus," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Mu'arif pada Sabtu, 20 November 2021.
Sebanyak tujuh pasien Covid-19 di Kota Malang tersebut dua di antaranya mengalami gejala ringan dan dirawat di RS lapangan Idjen Boulevard. Sedangkan sisa lima orang mendapatkan perawatan di RS rujukan.
"Jadi kondisi penyebaran Covid-19 di Kota Malang saat ini melandai," kata Husnul.
Karena kasus Covid-19 di Kota Malang sudah melandai dalam beberapa hari terakhir, kata Husnul. Maka untuk safe house di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia di Jalan Kawi sudah tidak digunakan lagi untuk merawat pasien Covid-19.
"Untuk safe house sudah diserahkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) sebagai pemilik gedung. Dan pasien kami arahkan ke RS lapangan untuk mendapatkan perawatan," ujarnya.
Terkait antisipasi lonjakan kasus Covid-19 jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, nanti, kata Husnul, pihaknya sudah berkoordinasi dengan jajaran terkait untuk melakukan pengetatan di perbatasan dan memeriksa ketersediaan jumlah bed isolasi Covid-19 di rumah sakit.
"Intinya sama seperti tahun lalu ya. Ketika Kota Malang masih berada di PPKM level 3. Pengetatan terus kami lakukan dan menyiapkan penanganan di rumah sakit," katanya.