Kasus Buang Bayi di Lamongan Masih Misterius
Kasus pembuangan bayi di Dusun Krajan, Desa Sukobendu, Kecamatan Mantup, Lamongan masih misterius. Sudah sehari lewat, polisi belum berhasil mengendus pelakunya.
Padahal, polsek setempat sudah membuat pengumuman, khususnya kepada semua kepala desa. Mereka diminta untuk mencari informasi atau meginventaris warganya yang sebelumnya diketahui sedang hamil dan sekarang sudah melahirkan.
Tidak hanya kades. Polsek juga sudah menyebar permintaan bantuan informasi kepada semua bidan desa atau dokter yang merasa pernah kedatangan pasien hamil. Khususnya pasien yang usia kehamilannya sembilan bulan.
"Bahkan, kita juga sudah melakukan lintas sektoral. Pihak polres juga sudah meminta kepada kanit-kanit seluruh polsek untuk mencari informasi di wilayahnya masing-masing. Tapi, sampai detik ini belum ada informasi," kata Kapolsek Mantup, AKP M Kosim, didampingi Kasi Has Polres Lamongan, Ipda Angon Krisbiantoro, Senin, 26 Desember 2022.
Namun demikian, lanjut AKP M. Kosim, pihaknya tidak patah arang. Berbagai upaya tetap dilakukan. Sementara ini, baru meminta keterangan kepala desa (Kades) Sukobendu selaku pemangku wilayah.
"Apa pun namanya, kades kan tetap harus kita mintai keterangan. Karena kejadiannya di wilayahnya, " imbuhnya.
Diketahui, sosok bayi laki-laki baru lahir ditemukan di teras warung milik Hartik, di Dusun Krajan, Desa Sukobendu, Kecamatan Mantup, Minggu, 25 Desember 2022 pagi.
Saat ditemukan, bayi masih berlumuran darah berada di kolong kursi panjang terbuat dari bambu, persis di samping kanan pintu warung. Bayi itu berada di atas tas kresek warna kuning. Tidak jauh dari jabang bayi, terdapat rok motif batik warna cokelat.
Bayi dengan panjang 46 centimeter dan berat 5 kilogram itu kondisinya sehat dan masih dirawat di Puskesmas Mantup. Jika tak ditemukan pelakunya, serta kondisi bayi sudah benar-benar sehat akan diserahkan kepada dinas sosial.