Kasus Bertambah, 10 Ribu Anak di Surabaya Alami Pneumonia
Kasus pneumonia atau radang paru-paru pada anak usia 0-5 tahun di Surabaya kembali bertambah. Dalam bulan Oktober saja penambahan kasus mencapai 856 kasus.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Nanik Sukristina. "Dari deteksi yang kami lalukan kasus ISPA pneumonia pada anak usia 0-5 tahun dalam kurun waktu Januari-Oktober ada 10.161. Sedangkan untuk usia di atas 5 tahun hingga dewasa ada 5.947 kasus, jadi total kasus keseluruhan saat ini 16.108," kata Nanik, Minggu, 13 November 2022.
Sebelumnya, pihaknya juga melaporkan pada bulan September lalu kasus pneumonia anak di Surabaya juga bertambah menjadi 9.312.
Melihat angka yang terus naik ini, Dinkes Surabaya melalukan berbagai upaya sebagai langkah pencegahan. Antara lain menghimbau masyarakat untuk menjauhkan balita dari penderita batuk. "Karena pneumonia ini bisa menular dari droplet, untuk itu hindari orang batuk," ujar Nanik.
Lanjutnya, lakukan imunisasi lengkap pada anak dan berikan ASI eksklusif saat usia bayi 0 sampai 2 tahun. Yang tak kalah penting hindarkan balita dari asap rokok debu serta bahan lainnya yang berpotensi mengganggu pernapasan. "Jangan lupa bersihkan lingkungan tempat tinggal balita serta usahakan ruang memiliki udara bersih dan ventilasi cukup," jelasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya Walikota Surabaya, Eri Cahyadi juga menginstruksikan Dinkes untuk bertindak cepat melakukan deteksi ISPA pada anak. Sebab menurut Eri, bila lebih dini diketahui peluang sembuh akan lebih cepat dan lebih besar.
Ia tak mau kasus pneumonia di Surabaya seperti fenomena gunung es, di mana banyak kasus tapi belum terdeteksi. "Saya minta Dinkes semakin masif melakukan penyuluhan dan deteksi dini, di samping itu saya berharap para orang tua juga menjaga para putrinya dari pemicu penyakit tersebut," tandasnya.