Kasus Baru Covid-19 Hampir 10 Ribu, Jawa Timur Laporkan Kematian
Indonesia melaporkan kasus baru Covid-19 mencapai 9.905 per Jumat 28 Januari 2022. DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, menjadi tiga wilayah penyumbang kasus baru terbesar. Kemenkes juga menyebut jika 75 persen kasus baru adalah varian Omicron.
Tiga Provinsi Kasus Terbanyak
Sebanyak 87 persen dari 9.905 kasus yang dilaporkan pada Jumat hari ini, berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Rinciannya, DKI Jakarta dengan 4.558 kasus Covid-19, Jabar dengan 2.313 kasus, dan Banten dengan 1.754 kasus.
Selain tiga provinsi dengan kasus terbanyak, Satgas Covid-19 juga mencatat tiga provinsi lainnya menyumbang kasus Covid-19 baru di atas 100 kasus dalam sehari.
Provinsi tersebut antara lain Jawa Timur dengan 318 kasus, Bali dengan 311 kasus, dan Jawa Tengah dengan 161 kasus Covid-19, dikutip dari cnnindonesia.com.
Kasus Kematian
Selain kasus baru, Satgas Covid-19 juga melaporkan empat provinsi yang menyumbang 7 kasus kematian harian Covid-19 di Indonesia.
Rinciannya, Jawa Timur 3 kasus kematian, kemudian Bali 2 kasus, dan masing-masing satu kasus kematian di DKI Jakarta dan Sumatera Utara. Terdapat pula 2.028 pasien sembuh baru di hari yang sama.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 4.319.175 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 4.131.333 orang dinyatakan pulih, 43.574 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 144.268 orang lainnya meninggal.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menekankan agar tiga provinsi dengan kasus terbanyak melakukan strategi mitigasi khusus, untuk menekan kasus.
75 Persen Omicron
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi, sebanyak 75 persen kasus harian Covid-19 yang dilaporkan adalah kasus dari varian Omicron.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut varian Omicron memiliki tingkat penularan tinggi dari pada varian sebelumnya. Namun demikian, mayoritas kasus merupakan kasus gejala ringan atau tanpa gejala (OTG).
"Iya betul [75 persen kasus harian adalah varian Omicron]. Karena pola penularan di beberapa klaster itu cepat, dan jumlahnya banyak, serta tidak bergejala ya," katanya.
Dorong WFH
Melihat kondisi kasus yang terus meningkat, Kemenkes mendorong agar perkantoran sektor non-esensial memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah alias work from home (WFH).
Siti Nadia juga menegaskan jika sebaran kasus Omicron sudah menjadi transmisi lokal dengan ratusan kasus di Indonesia.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat tetap waspada dan patuh pada protokol kesehatan Covid-19. "Iya, WFH untuk yang sektor non-esensial, kalau esensial sesuai dengan aturan (PPKM)," katanya.
Advertisement