Kasus Aktif Covid-19 Surabaya Sisa Tujuh
Penanganan Covid-19 di Kota Surabaya menunjukkan hasil positif. Berdasar data Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kasus aktif yang masih dalam perawatan tersisa tujuh pasien. Mereka dirawat di Hotel Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, kasus covid-19 di Surabaya menurun. Ini bukti upaya yang sudah dilakukan pemerintah yang diikuti oleh masyarakat. Salah satunya program vaksinasi yang terus dipercepat.
“Angkanya memang masih fluktuatif. Jadi, kemarin sempat ada 14 tapi sekarang itu (tujuh). Jadi mereka masuk hari ini terus di swab ulang sudah negatif. Mungkin ini juga karena vaksinasi, sehingga tidak terlalu lama positif dan kemudian kembali lagi negatif,” kata Irvan.
Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan di setiap aktivitasnya. Pasalnya, orang yang sudah mendapat vaksin pun masih bisa tertular.
Apalagi, saat ini Pemkot Surabaya sesuai hasil perkembangan Covid-19 sudah rendah sehingga dapat membuka akses untuk melakukan relaksasi ekonomi yang lebih luas. Sehingga, protokol kesehatan harus dipatuhi masyarakat agar tidak kembali menyebar luas.
“Dari yang kita cek di Asrama Haji rata-rata mereka dari sembilan orang, tujuh orang itu sudah vaksin 2 kali. Artinya, meski sudah vaksin dua kali bukan tidak ada jaminan untuk tidak terkena. Oleh karena itu kepada seluruh masyarakat kembali lagi ketika bersosialisasi tolong jangan abai prokes, utamanya penggunaan masker dobel,” pungkasnya.
Sementara itu, terkait hasil asessmen level yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia saat ini Surabaya masuk dalam level satu atau risiko rendah penyebaran Covid-19.
Rinciannya, kasus konfirmasi tingkat satu dengan skor 1,92/100 ribu penduduk/minggu, kemudian rawat inap RS tingkat satu dengan skor 0,62/100 ribu penduduk/minggu, angka kematian tingkat satu 0,00/100 ribu penduduk/minggu.
Kemudian, angka testing memadai dengan skor 0,13 persen positivity rate/minggu, lalu tracing memadai dengan capaian 29,63 rasio kontrak erat/kasus konfirmasi, treatment memadai dengan total 1,38 persen BOR/minggu. Serta vaksinasi dosis satu memadai mencapai 116,5 persen dan vaksinasi dosis satu lansia memadai mencapai 95,03 persen.