Kasihan Irina
Jakarta: Kasihan Irina Ustinova, istri Hermansyah yang nyaris tewas karena dianiaya di jalan tol hari Minggu lalu. Sudah suaminya luka parah, sekarang dia diisukan sebagai bekas PSK asal Uzbekistan. Posisinya sebagai saksi kunci sangat penting, sehingga nyawanya juga terancam.
Sudah beberapa tahun ini di Jakarta memang banyak beroperasi PSK impor, umumnya dari Thailand, China dan Uzbekistan. Cewek Uzbek memang cantik. Wajah mereka mirip wajah orang-orang Eropa. Tapi sebenarnya perpaduan antara Eropa Timur dengan Asia Tengah karena secara geografis letak Uzbekistan memang berada di antara kedua benua, Eropa dan Asia.
Sebagai mana negara tetangganya yaitu Kazakhstan, Turkmenistan, Tajikistan dan Kirgistan, Uzbekistan sebelumnya adalah bagian dari Uni Soviet, yang merdeka 31 Agustus 1991. Jumlah penduduknya sekitar 35 juta.
Di Hotel Alexis di kawasan Ancol, Jakarta Utara yang sempat jadi polemik saat kampanye Pilkada DKI beberapa bulan lalu, serta hotel-hotel di sekitar Jl. Hayam Wuruk dan Jl. Gajah Mada, mudah dijumpai cewek-cewek impor dari beberapa negara termasuk dari Uzbekistan. Karena itu banyak orang yang apabila berjumpa dengan cewek asal Uzbekistan maka konotasinya akan langsung pada cewek panggilan.
Demikian juga yang menimpa Irina, banyak yang langsung menuduh istri Hermansyah itu bekas PSK. Tuduhan ini tentu membuat dia merasa sudah jatuh tertimpa tangga.
“Dia sangat tertekan dengan tuduhan yang berkembang entah dari siapa itu. Bu Irina merasa tertekan. Tapi dia tidak menghiraukan karena tidak merasa begitu. Tapi dia sangat kecewa. Di saat kondisi suami masih dalam perawatan, ada saja orang yang menghembuskan kabar seperti itu,” kata Pengacara Hermansyah, Azam Khan.
Menurut Azam, Irina dan Hermansyah menikah secara sah. Jadi sudah tidak ada persoalan, mereka menikah secara Islam.
Keduanya sudah lebih dari setahun menetap di sebuah rumah sederhana di kawasan kawasan Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Menurut para tetangga, istri Hermansyah itu baik dan sering menyapa tetangga meskipun Bahasa Indonesia kurang lancar. Dia sering terlihat belanja sayur mayur di kampung, kata mereka.
Irina, apa dan bagaimanapun latar belakang dia, berhak memperoleh kehidupan yang berbahagia dengan siapapun dia akan berumah tangga.
Dia adalah wanita yang tegar. Di saat kejadikan setelah suaminya terluka sangat parah nyaris tewas karena dianiaya dengan senjata tajam, dia segera mengambil alih kemudi dan membawa suaminya ke luar tol Jagorawi menuju ke RS Hermina Depok sehingga nyawa suaminya bisa diselamatkan. (nis)