Karyawan Walmart Tak Wajib Pakai Masker Asal sudah Vaksin 2 Kali
Perusahaan pengelola jaringan toserba Amerika Serikat, Walmart telah mengakhiri aturan karyawan wajib pakai masker. Walmart merupakan salah satu perusahaan swasta pertama yang mewajibkan pemakaian masker untuk para karyawannya pada awal pandemi lalu. Sekarang, perusahaan mengirim memo kepada 1,6 juta karyawannya di Sam's Club dan fasilitas Walmart di seluruh negeri yang mengumumkan perubahan tersebut, sebagaimana dilaporkan The New York Times.
Axios menyebutkan bahwa aturan itu hanya berlaku bagi karyawan yang sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19. Namun, kebijakan itu juga bisa berubah sesuai dengan kebijakan pemerintah negara bagian setempat.
"Segera berlaku, rekanan yang divaksinasi penuh tidak akan diharuskan memakai masker saat bekerja di fasilitas Walmart atau Sam's Club mana pun. Kecuali diwajibkan oleh mandat atau peraturan negara bagian atau lokal," bunyi memo itu.
Tak hanya itu, Walmart juga mengatakan akan mengakhiri kebijakan cuti berbayar yang memberi karyawan waktu libur tambahan karena penyakit Covid-19, pada 31 Maret. Pemeriksaan kesehatan harian tidak lagi diperlukan setelah 28 Februari, kecuali untuk pekerja di California, New York dan Virginia karena kebijakan negara.
Meski demikian, perusahaan tidak melarang jika ada karyawannya yang ingin tetap mengenakan masker. Perusahaan mengatakan kemudahan pembatasan akan berlaku bagi mereka yang telah menerima dua dosis vaksin Pfizer atau Moderna atau dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson.
Sedangkan untuk karyawan Walmart yang bekerja di apotek atau klinik kesehatan, mereka masih diwajibkan untuk memakai masker. Perusahaan akan terus mematuhi peraturan negara bagian dan lokal.
Kebijakan Walmart itu tak lama setelah Amazon.com Inc melakukan kebijakan serupa pada Kamis, 10 Februari 2022. Amazon.com Inc memberlakukan aturan bahwa pegawainya yang ada di bagian gudang boleh bekerja tanpa menggunakan masker.
Kendati demikian, Apple Inc., Traget Corp, dan beberapa toko ritel lain belum melonggarkan aturan penggunaan masker. Hal ini dinilai bisa menimbulkan kebingungan bagi para pengunjung dan pegawai. Apple telah menyatakan bahwa toko ritel di Amerika masih menerapkan kewajiban penggunaan masker dan protokol kesehatan lainnya terkait Covid-19.
Data yang dikumpulkan oleh Reuters mengungkap angka kematian akibat Covid-19 di Amerika Serikat menembus angka 900.000 orang. Lonjakan angka kematian pasien virus corona tetap terjadi kendati kasus positif Covid-19 mulai memperlihatkan penurunan.
Sejumlah ahli mengatakan sebagian besar pasien omicron, yang membutuhkan rawat inap, adalah mereka yang belum imunisasi vaksin Covid-19 dan yang punya komorbid. Data memperlihatkan varian omicron mungkin masih akan menjadi pukulan telak bagi Amerika Serikat dibanding negara lain dengan populasi anak muda lebih besar, misalnya Afrika.