Karya Kreatif Indonesia Tampilkan Ragam Kreasi Dalam Negeri Ramah Lingkungan di Tokyo
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi bersama Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta membuka secara resmi Pameran in-store promotion "Karya Kreatif Indonesia" (KKI) bertema Envisioning a Sustainable Future yang digelar pada 4 - 10 Juni 2024 di Harakado Tokyu Plaza, Harajuku.
Kegiatan yang merupakan bagian dari rangkaian promosi terpadu Trade, Tourism and Investment (TTI) kerja sama KBRI Tokyo dengan Bank Indonesia Perwakilan Tokyo ini merupakan in-store promotion KKI pertama di luar negeri, sebagai bagian dari Road to Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) - KKI 2024
Dubes Heri menjelaskan dalam meningkatkan ekspor produk kreatif Indonesia di Pasar Jepang, Pemerintah Indonesia melalui KBRI Tokyo berkomitmen untuk terus melakukan promosi produk Indonesia baik secara Business to Business (B2B) maupun Business to Consumer (B2C), kepada importir dan konsumen di Jepang.
"Kegiatan in-store promotion KKI di Tokyo diharapkan dapat menghadirkan ragam produk kreatif Indonesia seperti pada Pameran FEKDI-KKI di Jakarta. Sehingga masyarakat Jepang dapat lebih mudah dan dekat untuk membeli produk Indonesia yang biasanya hanya mereka temui dalam pameran atau eksibisi tertentu," terang Dubes Heri Akhmadi saat membuka Pameran. Dubes Heri didampingi Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Meinarti Fauzie, Atase Perdagangan Merry Astrid Indriasari dan pejabat KBRI Tokyo lainnya.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta memastikan, Bank Indonesia berkomitmen melakukan pembinaan pelaku UMKM khususnya dalam peningkatan kualitas produk dan memperluas potensi pemasaran produk UMKM di Pasar Ekspor.
“Kami berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan pelaku UMKM secara berkesinambungan. Khususnya dalam peningkatan kualitas produk dan memperluas potensi pemasaran produk UMKM di Pasar Ekspor. Kerja sama yang dilakukan dengan KBRI Tokyo dalam event promosi kali ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif pada peningkatan awareness masyarakat Jepang akan produk kreatif Indonesia,” jelas Filianingsih Hendarta yang didampingi oleh Kepala Perwakilan BI Tokyo Imaduddin Sahabat, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI Yunita Resmi Sari, dan Executive Analyst BI Tokyo Asrianti Mira Anggraeni.
Turut hadir dalam pembukaan kegiatan ini sejumlah perwakilan mitra kerja KBRI Tokyo dan Bank Indonesia Tokyo diantaranya Takashimaya, Tokyu Plaza, dan Asean-Japan Centre (AJC).
Pameran yang akan berlangsung selama satu minggu ini, menghadirkan sebanyak 25 jenama produk nonpangan dan pangan Indonesia binaan Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Cirebon, DI Yogyakarta, Banten, dan NTB serta binaan Kementerian Perdagangan. Produk Indonesia tersebut telah melalui kurasi yang dilakukan KBRI Tokyo bersama BI Tokyo, untuk memastikan produk dapat langsung dijual secara ritel ke konsumen sesuai regulasi izin edar yang berlaku di Jepang.
Jenama yang ditampilkan antara lain Tenun Isam, Mawar Ketak, Palem Craft, Mantera Rattan, Galeri Batik Jawa, Batik Ciwaringin, Kirapassa, Natlovers, Multi Dimensi, KAR Jewellery, Lamops, Toraja Melo, Calla the Label, Long Story Short serta produk pemenang Good Design Indonesia yaitu Rumah Rakuji, Gui Artisan, Jam Kayu Lima Watch, dan Pijak Bumi.
Selain mempromosikan produk nonpangan, in-store promotion kali ini juga menghadirkan ragam produk pangan Indonesia yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat Jepang diantaranya Yava Cashew Nut, Teh Bangkit Wangi, Indomie, Bon Cabe, Bumbu Instan Bamboe, Sambal ABC. Pengunjung juga berkesempatan menikmati kopi Indonesia dari Indonesia House of Beans (IHoBs) yang disajikan di Harakado Café.
"Kami padukan Batik Indonesia dengan kimono. Kami coba design ulang lalu pasarkan batik yang modern agar dapat diterima masyarakat Jepang," ujar Yoichiro Ito, warga Jepang pengrajin batik yang ikut dalam pameran ini.
Pemilihan lokasi in-store promotion di Harakado Tokyu Plaza Harajuku karena tempat ini dikenal sebagai pusat mode dan tempat berkumpul komunitas anak muda di Tokyo. Harakado cocok dengan konsep keseluruhan pameran, Envisioning a Sustainable Future, yang mengangkat tema alam dan lingkungan hidup berkelanjutan. Hal ini dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengangkat produk Indonesia yang berbahan baku natural dan berkelanjutan, sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk konsumen Jepang.
"Saya belum pernah ke Indonesia. Tapi saya tertarik dengan ragam busana tradisional Indonesia. Komposisi warnanya sangat menarik," terang Satomi warga Tokyo yang mengaku belum pernah ke Indonesia. Senada dengan Satomi, Sakamoto Yoko warga Jepang lainnya mengaku memiliki 100 lebih koleksi batik Indonesia.
Salah satu perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Jepang, APP Japan turut berpartisipasi mempromosikan produk tisu ramah lingkungan sebagai bagian dari kampanye program pelestarian hutan “Belantara Project” yang sudah dimulai di Riau.