Kartun Diblur, Tayangan Voli Pantai Lulus Sensor Diadukan ke KPI
Tayangan olahraga voli pantai wanita dalam gelaran Olimpiade Tokyo 2020, diprotes oleh salah satu penonton bernama Siti Musabikha. Ia membuat aduan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena tayangan tersebut dinilai mengandung unsur yang tidak baik.
Aduan itu kini beredar di media sosial. Siti Musabikha komplain karena stasiun televisi itu tidak melakukan sensor kepada pemain yang mengenakan bikini.
"Penayangan Olympic di TV memang baik, namun untuk kategori olahraga volleyball wanita, para pemainnya menggunakan bikini dan hal ini tidak baik untuk disiarkan. Mengingat, hal vulgar lainnya saja disensor/diblur. Tapi kenapa ini tidak?," keluhnya.
Menurut Siti Musabikha, siaran televisi itu juga mengambil jam yang biasanya menayangkan dakwah. Dengan menggantinya ke tayangan olahraga yang dinilai vulgar, ia menilai hal tersebut adalah sebuah ironi.
Lebih lanjut, ia juga meminta agar stasiun televisi yang menyiarkan tayangan tersebut bisa mendapatkan teguran.
"Apalagi biasanya slot waktu itu dipakai pengajian mama dedeh, agak ironi sebenarnya. Banyak cabang Olympic lain (yang lebih santun pakaiannya) yang bisa disiarkan," komplain Siti Musabikha.
"Saya harap KPI bisa menegur Indosiar untuk menggantinya dengan tayangan yang lebih layak. Terima kasih banyak," tutupnya.
Agung Suprio selaku Ketua KPI mengatakan, tayangan tersebut seharusnya tidak menyalahi aturan karena pihak stasiun televisi tidak punya kewenangan dalam mengatur busana yang dikenakan atlet olimpiade.
"Macem-macem pengaduan, kayak di sebuah sinetron juga ada yang ngadu kenapa karakter ini dibuat mati, kayak gitu. Termasuk ibu ini, hal yang aneh karena tak bisa nonton Mamah Dedeh, tapi selama itu tak melanggar tidak apa-apa, toh Mamah Dedeh bisa disiarkan di jam lain atau dia bisa remote ke channel yang lain," jelas Agung Suprio.
Komplain dari Siti Musabikha tersebut mendapat sorotan dari para netizen. Akun Nikiwil mengomentari dengan menulis, “suaminya kegep lagi fokus, si ibu protes ke KPI dong.”
Sementara itu, netizen lainnya, RiyanTok mengungkapkan, “kurang kerjaan aja…itu kalau kamu gk suka y gak udah liat..ko dikit2 mau bener sendiri…kalau gk suka gk usah di tonton dasar kau.”
Adapun netizen HwangYuri menulis, “ribet dan lebay amat hidupnya , makanya gak maju2 hidupnya , baik di ajang olimpiade , maupun kompetisi antar bangsa dunia lainnya.”
Netizen bikebike justru berpikiran positif bahwa aduan itu justru menyindir KPI yang memblur tayangan apapun termasuk kartun. “Mungkin ini menyindir KPI yg suka memblur tayangan lain?,” tegas dia.