Kartu Prakerja akan Hangus, Apabila...
Kartu Prakerja bisa hangus jika dalam waktu 30 hari tidak digunakan oleh peserta sejak ditetapkan sebagai penerima yang lolos seleksi.
“Kesempatan ini silakan dioptimalkan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Untuk sisa bantuan biaya pelatihan dalam gelombang pertama, kata dia, dapat digunakan untuk pelatihan kedua atau ketiga hingga 31 Desember 2020.
Setiap penerima Kartu Prakerja mendapatkan paket manfaat total senilai Rp3.550.000, yang terdiri dari bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1.000.000 yang dapat digunakan untuk membeli satu atau lebih pelatihan di mitra kanal digital.
Kemudian, insentif bagi peserta sebesar Rp600.000 per bulan diberikan selama empat bulan dan biaya sebesar Rp150.000 untuk survei sebanyak tiga kali terkait pelatihan.
“Insentif akan ditransfer ke rekening bank atau e-wallet LinkAja, OVO, atau GoPay milik peserta,” imbuh Airlangga
Bagi peserta yang diterima, Airlangga menambahkan dapat langsung membeli pelatihan yang diinginkan dengan metode bayar menggunakan Kartu Prakerja, dengan kode unik 16 angka.
“Apabila pendaftaran belum diterima, calon peserta dapat bergabung di gelombang pendaftaran selanjutnya dan tidak perlu mengulang proses pendaftaran dari awal, tinggal pilih nanti mau bergabung di gelombang berapa,” tambahnya.
Antusiasme calon peserta Kartu Prakerja terhitung sangat tinggi pada periode pendaftaran gelombang pertama yang dimulai pada Sabtu 11 April hingga Kamis 16 April pukul 16.00 WIB total mencapai 5.965.048 pengguna.
Dari jumlah pendaftaran itu, pemerintah kemudian melakukan verifikasi email, Nomor Induk Kependudukan (NIK), dan proses lanjutan melalui kementerian sehingga yang bergabung pada gelombang pendaftaran atau join batch pertama mencapai 2.078.026 pengguna.
Pemerintah menyediakan sebanyak 200.000 peserta untuk tahap pertama setelah mereka mendapatkan pemberitahuan melalui pesan singkat atau SMS.
“Bagi 1.878.026 yang belum ikut batch pertama ini, tidak perlu daftar ulang dan kami berikan melalui email link di komputer atau smartphonenya. Itu bisa diklik mau ikut ke gelombang kedua, ketiga, seterusnya,” katanya.
Mengingat antusiasme yang besar, pemerintah menambah jumlah kuota dari sebelumnya 164.000 menjadi 200.000 peserta setiap gelombangnya.
Menko Airlangga lebih lanjut menjelaskan para pendaftar itu berusia 18-35 tahun, mereka berasal dari Aceh hingga Papua Barat.
Dari daerah tersebut, paling banyak berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten dan daerah lain terdampak COVID-19 yang menyisakan pekerja yang kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau pekerja yang dirumahkan atau UMKM yang mengalami kesulitan usaha. (ant)