Kartu Lebaran Digital
Jutaan kartu lebaran bertebaran selama dua hari belakangan. Kartu Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah, dalam format digital. PSBB yang menyebabkan orang harus tinggal di rumah selama bulan Ramadhan bahkan sejak sebelumnya, membuat orang kreatif, dan terciptalah soft copy kartu lebaran.
Ada beberapa aplikasi yang digunakan untuk membuat kartu lebaran ini. Paling populer tentu saja dengan Photoshop yang hasilnya berformat JPEG. Tetapi juga ada beberapa aplikasi yang juga bisa dipakai, antara lain Unfold, Canva,PicsArat, Fotor dan Over.
Sedangkan untuk Android, aplikasi yang bisa dicari di GooglePlay antara lain Muslim Greetings: Islamic Cards, Eid Mubara, Eid Greetings Card Maker, Eid Mubarak; Greeting, Wishes, GIFs, serta Eid Mubarak Messsages & Ramadan Greeting Card Maker.
Nah, dengan aplikasi-aplikasi di atas, peredaran kartu lebaran digital tahun ini jauh lebih semarak dibanding lebaran tahun lalu. Mungkin karena tahun lalu tidak ada PSBB, sehingga orang masih memungkinan bertemu secara fisik untuk saling mengucapkan sekaligus merayakan lebaran bersama.
Tahun lalu, kalaupun orang saling mengucapkan selamat berlebaran atau saling bermaaf-maafan, biasanya dengan narasi yang panjang ataupun pendek, yang dikirim melalui pesan WhatsApp, misalnya. Bukan dalam bentuk kartu lebaran digital dengan format macam-macam, seperti yang banyak beredar pada lebaran tahun ini.
Kartu lebaran digital, ternyata lebih menarik. Karena tidak sedikit pengirimnya menyertakan foto baik sendiri maupun lengkap foto keluarga. Menampilkan foto keluarga lengkap dengan putra dan putri untuk disebar melalui WhatsApp, Facebook, Twitter maupun Instagram, ternyata bagi sebagian orang, bisa mendatangkan kebanggaan. Meskipun dari segi keamanan, menampilkan foto keluarga di medsos juga beresiko.
Memang, ada sedikit orang yang kurang suka dengan kartu lebaran digital ini. Alasan mereka yang kurang suka ini, kartu lebaran digital kurang manusiawi. Sekali klik, langsung menyebar ke ratusan alamat yang dituju. Hal itulah yang dianggap tidak terkirim dari hati, mengurangi rasa keakraban antara kerabat atau antar sahabat. Kartu lebaran tidak dikirim dengan hati, melainkan dengan teknologi.
Tetapi suka tidak suka, perkembangan teknologi inilah yang saat ini sedang terjadi, dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama umat Islam, untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri. Kartu lebaran digital, membuat orang makin lupa pada kartu lebaran fisik, yang bertahun-tahun lalu pernah ada. (nis)