Kartini bukan Pahlawan Poligami. Begini Alasan Sinta Nuriyah
SINTA Nuriyah Wahid, satu-satunya tokoh dari Indonesia yang masuk 100 Tokoh Berpengaruh Dunia versi Majalah TIME, menyatakan tidak setuju terhadap pihak yang menyebut Raden Ajeng Kartini sebagai pahlawan poligami. Karena, Kartini bersedia menjadi istri ketiga Bupati Rembang ketika itu. Sinta dengan tegas mengatakan sebagai manusia biasa, Kartini mengalami kepahitan hidup.
Kartini menjadi korban konspirasi budaya patriarki yang berkelindan erat dengan tradisi budaya Jawa yang membolehkan melanggengkan perseliran dan poligami sebagai bukti keperkasaan dan kekuasaan laki-laki.
"Kartini tidak berdaya untuk mengelak dan menyerah dikawinkan dengan Bupati Rembang, sebagai istri ketiga. Beliau berharap anak cucunya tidak mengalami hal seperti itu," tuturnya.
Hj Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), masuk 100 Tokoh Dunia yang paling berpengaruh tahun 2018 versi Majalah TIME. Dalam 100 tokoh Majalah Time itu, selain Ibu Nyai Sinta Nuriyah ada banyak tokoh lainnya, seperti Xi Jinping, Oprah Winfrey, Trevor Noah, dan lain-lain.
Karena itu, ia mengingatkan, sungguh sangat menyakitkan ada kelompok yang mengatakan Kartini ialah pahlawan poligami.
Menurutnya, yang dilakukan Kartini ialah upaya untuk mendobrak tradisi patriarki yang tidak adil terhadap perempuan. (adi)
Advertisement