Karomah Wali, Mbah Mangli Beri Pelajaran Kiai Saifuddin Zuhri
Di kampung-kampung di Batang dan Jawa Tengah secara luas, nama Mbah Mangli sangat kesohor. Akhmad Musta'in, seorang santri mengaku, orang tua dan para kerabatnya rajin menghadiri pengajiannya setiap selapan sekali (35 hari).
"Banyak keanehan (khariqul 'adah) yang bisa disaksikan banyak jamaah di sana seperti pengajian umum tanpa pengeras suara tapi bisa didengarkan oleh seluruh jamaah. Begitu juga konsumsi jamaah yang jumlahnya ribuan dan semua kebagian," tuturnya.
Tentang karomah KH Hasan Asy'ari, nama asli Mbah Mangli, berikut kisahnya:
Pada tahun 1980-an, di daerah Magelang, Jawa Tengah, ada seorang kyai yang amat terkenal. Namanya Kiai Hasan Asy’ari. Tapi masyarakat menyebutnya Mbah Mangli karena sang kiai tinggal di desa Mangli, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
Pengajiannya dihadiri ribuan orang dari mana-mana dan Mbah Mangli selalu menyediakan konsumsi gratis untuk orang yang datang ke pengajiannya. Bahkan jika jamaah pengajian itu kehabisan uang, tanpa diminta Mbah Mangli akan memberi sangu.
KH Saifuddin Zuhri (almaghdurlah, Menteri agama era Bung Karno), ayah mantan Menag Lukman Hakim Saifuddin, suatu ketika, pernah bertemu dengan Mbah Mangli di Bandara Ahmad Yani, Semarang. Tanpa diduga, Mbah Mangli memberi uang cukup besar. Uang tersebut, kata KH Saifuddin, saat itu cukup untuk tiket pesawat Garuda bolak balik Jakarta Semarang.
Sampai di rumah, KH Saifuddin bercerita kepada istrinya bahwa dia disangoni Mbah Mangli di Semarang. Beliau sempat berkata kepada istrinya, Mbah Mangli punya banyak uang dari mana ya? Kerjanya apa?
Seminggu kemudian Mbah Mangli mampir ke rumah KH Saifuddin Zuhri di Jakarta. Mbah Mangli langsung membuka kantong yang berisi berlian.
“Ini harganya sekian juta. Yang ini sekian juta. Ini bisnis saya, jualan berlian,” jelas Mbah Mangli seperti menjawab pertanyaan KH Saifuddin Zuhri.
“Jadi kalau saya memberi sangu segitu, kecil,” kata Mbah Mangli kepada KH Saifuddin Zuhri. Merasa “ngrasaninya” ketahuan, KH Saifuddin pun langsung minta maaf kepada Mbah Mangli.
“Maaf Mbah, saya kemarin ngrasani Mbah soal uang itu,” kata KH Saifuddin Zuhri.
Demikian itulah karomah seorang kekasih Allah bernama Mbah Mangli. Sosoknya sangat sederhana, tapi karomahnya sungguh luar biasa. Masyarakat mengenangnya sebagai sosok kyai yang dermawan, tanpa pernah membedakan yang datang kepadanya.
"Semoga kami semua bisa kecipratan barokah beliau. Lahul fatihah," kata Akhmad Musta'in.
Advertisement