Karomah Kiai Sahal Mahfudh, Ini Jalan Meraih Keberhasilan
Seorang santri dari Kalongan Winong Pati (Jawa Tengah), Taufiq, mengisahkan tentang kelebihan KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh (almaghfurlah, Rais Am PBNU 1999-2014). Ia mendapatkan kisah dari seorang Tukang Bersih di Kantor MUI Jawa Tengah atas dawuh KH. MA. Sahal Mahfudh saat Kiai Sahal menjadi Ketua Umum MUI Jateng selama 2 periode (10 tahun).
Si Tukah Bersih diberi tugas Kiai Sahal membersihkan kantor, mengantar surat, dan menyiapkan kebutuhan rapat (konsumsi, dan lain-lain).
Ada beberapa kisah menarik yang disampaikan:
Pertama, ketika anaknya lahir kemudian sowan ke Kajen, ternyata Kiai Sahal baru istirahat, maka beliau tidak mau mengganggu Kiai Sahal. Namun setelah itu beliau bermimpi ketemu Kiai Sahal dan Kiai Sahal memberikan nama pada anaknya. Saat ketemu Kiai Sahal di kantor MUI Jawa Tengah, dia menyampakan pada Kiai Sahal bahwa anaknya diberi nama sesuai dawuh Kiai Sahal. Kiai Sahal mengiyakannya.
Kedua, seluruh anaknya menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi. Berkah menjadi petugas kebersihan di kantor MUI Jawa Tengah, seluruh anaknya diberikan beasiswa pendidikan lewat para tokoh yang sering rapat di kantor MUI Jawa Tengah.
Disiplin Kiai Sahal
Petugas kebersihan tersebut mengisahkan bahwa pernah Kiai Sahal datang dalam rapat dan tidak ada undangan yang datang. Kiai Sahal tetap datang sesuai waktu yang ditentukan.
Kedisiplinan Kiai Sahal memang sangat masyhur. Beliau sosok yang sangat menghargai waktu, tepat waktu.
Dalam melakukan kebiasaan harian dan memenuhi undangan beliau selalu tepat waktu. Sungguh teladan agung.
Demikian ditulis Dr Jamal Ma'mur Asmani, akademisi dan aktivis NU Pati, 27 Oktober 2020.
Jamal Ma'mur Asmani mengingatkan pesan ulama:
الاستقامة خير من الف كرامة
Istiqamah lebih baik dari 1000 keramat
Karomah Kiai Sahal adalah anugerah Allah, namun tidak lepas dari kedisiplinan-istiqamah Kiai Sahal dalam melakukan kebaikan.