Karhutla di Arjuno Lebih Sulit Ditangani Dibandingkan Bromo
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyebut, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi pada kawasan Gunung Arjuno-Welirang penanganannya lebih sulit, dibandingkan kathutla di kawasan Gunung Bromo.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto saat berada di Jemplang, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang mengatakan, secara institusi, pengelola Arjuno yaitu Tahura R. Soerjo berada di bawah Dinas Kehutanan Jawa Timur.
Sementara itu, Gunung Bromo dikelola oleh Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang berada di bawah pemerintahan pusat, yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Dibandingkan Arjuno, kalau dilihat kondisinya lebih mudah di Bromo. Karena langsung ada penanganan dari BB TNBTS,” ujarnya, Kamis 14 September 2023.
Secara medan dan topografi dari kedua gunung tersebut, Gatot mengatakan bahwa kondisi di Arjuno lebih terjal dan curam. Apalagi akses air sulit.
"Masih bisa di sini (Bromo). Kalau di sana (Arjuno) tidak bisa. Sulit, karena medannya. Di sini (Bromo) ada jalannya, cuma sumbernya (air) ngambil agak jauh," tuturnya.
Karhutla yang melanda dua gunung di Jawa Timur ini, lebih dulu dialami oleh Arjuno pada 26 Agustus 2023. Titik api berawal di Curah Sriti, Bukit Lincing, hingga Bukit Budug Asu, yang masuk Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Hingga saat ini petugas masih berupaya memadamkan kebakaran yang terjadi.
Gunung Bromo mengalami karhutla, pada 6 September 2023. Titik api bermula di Blok Savana Lembah Watangan Bukit Teletubbies kawasan Savana Kaldera. Hingga saat ini kebakaran masih belum padam. Kebakaran disebabkan flare yang dipakai saat prewedding pasangan H dan P.
Advertisement