Karena Sibuk, Syahrini Baru Bisa Diperiksa Pekan Depan
Jakarta: Penyanyi Syahrini mestinya diperiksa hari ini dalam kasus First Travel. Tapi terpaksa ditunda hari Senin 9 Oktober mendatang karena kesibukan artis tersebut, kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul.
"Setelah dikonfirmasi ternyata Syahrini minta ditunda karena alasannya masih ada jadwal (keartisan)," kata Kombes Martinus di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 5 Oktober.
Selanjutnya penyidik menjadwalkan pemeriksaan pemilik brand kue Princess Cake itu pada Senin (9/10).
Pemeriksaan tersebut akan menjadi pemeriksaan kedua bagi Syahrini yang sebelumnya telah menjalani pemeriksaan pertama sebagai saksi kasus First Travel pada Rabu (27/9).
Dari hasil pemeriksaan pertama, terungkap bahwa Syahrini dan First Travel pernah mengadakan kerja sama untuk mempromosikan paket umrah First Travel.
Selain itu, polisi mengungkapkan bahwa Syahrini mengenal tersangka Anniesa Hasibuan. Meski Syahrini mengaku hanya mengenal sedikit sosok Anniesa.
Tak hanya Syahrini, polisi juga sudah memeriksa artis Vicky Shu dalam kasus yang sama.
Dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana pembayaran puluhan ribu calon peserta umrah PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel, polisi telah menetapkan tiga tersangka, yakni Andika Surachman (Dirut), Anniesa Desvitasari (Direktur) serta Siti Nuraida Hasibuan alias Kiki Hasibuan (Komisaris Utama).
Andika diketahui merupakan pelaku utama penipuan, penggelapan dan pencucian uang dalam kasus ini. Sementara Anniesa dan adiknya, Kiki berperan ikut membantu tindak pidana yang dilakukan Andika.
Penyidik memperkirakan total jumlah peserta yang mendaftar paket promo umrah yang ditawarkan First Travel sejak Desember 2016 hingga Mei 2017 sebanyak 72.682 orang.
Dalam kurun waktu tersebut, jumlah peserta yang sudah diberangkatkan 14 ribu orang. Jumlah yang belum berangkat sebanyak 58.682 ribu orang.
Sementara perkiraan jumlah kerugian yang diderita jamaah atas kasus ini sebesar Rp848,7 miliar yang terdiri atas biaya setor paket promo umrah dengan total Rp839 miliar dan biaya carter pesawat dengan total Rp9,5 miliar.
Sementara tersangka Andika Surachman juga tercatat memiliki utang kepada penyedia tiket sebesar Rp85 miliar, utang kepada penyedia visa Rp9,7 miliar, dan utang kepada sejumlah hotel di Arab Saudi sebesar Rp24 miliar. (ant)
Advertisement