Karena Ingin Mudik, Vaksinasi Covid-19 Meningkat 100 Persen
Sinyal pemerintah yang menyatakan tidak ada larangan mudik lebaran berimbas pada minat vaksinasi Covid-19. Khususnya, vaksinasi ketiga atau booster.
Pantauan ngopibareng.id, peserta vaksinasi di Dinas Kesehatan Lamongan lebih ramai dari biasanya. Sebelumnya, kursi antrean yang disediakan tidak terisi penuh. Namun kali ini tidak. Kursi antrean penuh. Masih ada peserta lain terpaksa harus mencari alternatif duduk di tempat lain.
Diungkapkan petugas, bahwa kondisi seperti ini terjadi sudah kali kedua. Peserta membeludak, lebih 100 persen dari biasanya. Hal ini terjadi lantaran banyaknya peserta dadakan tanpa mendaftar terlebih dahulu melalui situs online Dinas Kesehatan Lamongan.
Sesuai jadwal, seharusnya peserta resmi yang mendaftar melalui situs resmi pada Senin 28 Maret 2022 lalu sebanyak 260 peserta. Namun peserta dadakan yang datang langsung dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dan sertifikat vaksin sebelumnya, jumlahnya lebih banyak. Total, tercatat 480 orang.
Sedang, Kamis 31 Maret 2022, peserta resmi hanya 180 orang, ternyata ada tambahan peserta dadakan dengan jumlah yang cukup besar. Sehingga totalnya sekitar 300 orang.
"Kalau saya amati dan sempat tanya, kebanyakan peserta dadakan itu nantinya pengen mudik lebaran," ujar petugas pencatat peserta vaksinasi Dinas Kesehatan Lamongan.
Dimungkinkan peserta vaksinasi akan terus meningkat. Apalagi syarat untuk mendapatkan vaksin juga lebih longgar. Seperti vaksinasi booster tidak harus menunggu waktu hingga enam bulan.
Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, M. Taufiq mengatakan, memang ada wacana bahwa vaksinasi booster menjadi persyaratan dalam kegiatan-kegiatan, baik ekonomi, sosial, keagamaan, pendidikan dan sebagainya. Termasuk mudik lebaran.
Bahwa, bagi perantau boleh mudik asal sudah vaksin tahap tiga atau booster. Ini direspons positif oleh masyarakat khususnya yang berkepentingan. "Mungkin saja membeludaknya vaksinasi ketiga atau booster juga dikarenakan untuk kebutuhan itu, katanya, Kamis 31 Maret 2022.
Adapun soal vaksinasi terkait bulan Ramadan, Taufiq menjelaskan bahwa vaksinasi tetap dijadwalkan dan dilaksanakan seperti biasanya.
Meskipun sedang menjalankan ibadah puasa, vaksinasi jalan terus. Karena vaksinasi tidak membatalkan puasa.
"Untuk pelaksanaannya, bersifat akomodatif. Bagaimana sasaran vaksinasi nyaman. Bisa dikomunikasikan dengan petugas vaksinator, mungkin bisa divaksin setelah berbuka puasa," pungkasnya.