Takut Covid-19, Pasien Absen Kemoterapi di RSUD Dr. Soetomo
Pandemi corona atau Covid-19 perlahan-lahan mengurangi jumlah pasien di rumah sakit. Salah satu contoh, pasien yang dijadwalkan kemoterapi di RSUD Dr. Soetomo mendadak absen. Terlebih ketika rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur ini menjadi tempat rujukan pasien Covid-19.
Menurut data yang diungkap Direktur RSUD Dr. Soetomo, dr Joni Wahyuhadi, tidak ada pasien kemoterapi yang berani ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan hingga bulan Mei ini. Diduga, para pasien ini takut tertular virus corona.
“Biasanya jumlah pasien kemoterapi untuk satu dokter di RSUD Dr. Soetomo selalu penuh di tiap bed-nya. Dulu tidak ada satu pun pasien yang absen kemoterapi. Akhir-akhir ini, tidak diketahui kemana para pasien tersebut,” kata Joni saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, pada Kamis 28 Mei 2020 malam.
Joni menyebut, para pasien kemoterapi di RSUD Dr. Soetomo merupakan pasien reguler. Mereka harus menjalani perawatan secara rutin. Namun, rutinitas itu mendadak hilang, terhitung sejak Februari 2020.
"Setidaknya ada lebih dari seratus orang yang biasanya secara reguler melakukan kemoterapi di RSUD Dr. Soetomo," ungkap Joni.
Dia tak bisa membayangkan, bagaimana penderitaan pasien yang absen kemoterapi itu. "Mereka menunda kemoterapi dan menahan rasa sakit. Ruangan kemoterapi kosong karena pasien kemoterapi takut tertular Covid-19. Padahal mereka itu pasien yang harus menjalani perawatan rutin atau pasien terminal," terang Joni.
Joni mengaku, pihaknya berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien umum. Hal itu juga sesuai dengan instruksi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Kami diinstruksikan untuk memberikan pelayanan terbaik. Karena RSUD Dr. Soetomo itu rumah sakit umum yang harus melayani masyarakat, bukan cuma pasien Covid-19,” katanya.
Advertisement