Karena Cewek, Siswa SMK 2 Jember Tendang Teman Hingga Tewas
Setelah melakukan pencarian, akhirnya polisi berhasil menangkap MRR, siswa SMK 2 Jember yang menendang teman sekelas hingga tewas. MRR ditangkap di rumahnya di Kecamatan Sumbersari, Selasa, 23 Agustus 2022 malam.
Kasatreskrim polres Jember AKP Dika Hadiyan Wiratama mengatakan, pasca menendang korban berinisial RAP, pelaku langsung kabur meninggalkan sekolah. Ia kabur karena merasa ketakutan saat melihat korban tersungkur.
Setelah melakukan pencarian, polisi akhirnya polisi berhasil menangkap pelaku di rumahnya. “Pelaku sudah kami amankan tadi malam, dan hingga saat ini masih dalam proses pemeriksaan intensif oleh penyidik PPA,” kata Dika, dikonfirmasi Rabu, 24 Agustus 2022.
Selama proses pemeriksaan, pelaku didampingi oleh keluarga dan Badan Pemasyarakatan. Pelaku mendapat perlakukan khusus karena masih di bawah umur.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku nekat menendang korban karena merasa cemburu. Pelaku cemburu setelah mengetahui korban mengirim pesan WhatsApp terhadap pacar pelaku.
Karena itulah, pelaku kemudian mendekati korban. Saat ditegur, korban sempat meminta maaf kepada pelaku. Namun, pelaku tetap merasa tidak terima dan melancarkan tendangan tepat ke arah leher korban.
Korban yang dalam posisi membelakangi pelaku langsung terdiam saat ditendang. Namun, tidak lama kemudian terkapar tak sadarkan diri.
Korban sempat dibawa ke UKS untuk diberikan pertolongan pertama. Namun, tidak lama kemudian korban meninggal dunia.
Sejauh ini polisi belum bisa memastikan penyebab korban meninggal dunia. “Masih belum bisa disimpulkan penyebab korban meninggal dunia. Apakah terkena serangan jantung saat ditendang atau bagaimana, kita masih menunggu hasil visum dari rumah sakit,” lanjut Dika.
Selain memeriksa pelaku, polisi juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang siswa SMK 2 Jember.
Lebih jauh Dika menjelaskan, insiden penganiayaan yang terjadi di SMK 2 Jember tidak ada kaitannya dengan perguruan silat apa pun.
Penganiayaan itu murni karena persoalan pribadi. “Ini tidak ada kaitannya dengan perguruan silat. Tolong jangan dikait-kaitkan nanti. Ini murni karena masalah pribadi,” pungkas Dika.
Sementara Kepala SMK 2 Jember Supri Hartono hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi. Hanya berdasarkan keterangan dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Jember, hari ini seluruh guru dan siswa SMK 2 Jember akan dikumpulkan, terkait kasus tersebut.