Karena Cempaka, Penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Bisa Sampai Empat Hari ke Depan
Penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali diperkirakan akan berlangsung antara dua hingga empat hari ke depan. Hal ini disebabkan karena adanya siklon tropis dengan nama Cempaka.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi siklon tropis tumbuh sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa. Sehingga, dengan adanya siklon tropis Cempaka di wilayah perairan sebelah selatan Jawa Tengah, akan mengakibatkan perubahan pola cuaca di sekitar lintasannya termasuk angin kencang hingga 30 knot.
“Dengan adanya siklon tropis Cempaka, mengakibatkan angin di atas Bali berbelok ke arah Selatan, sehingga abu vulkanik menutupi jalur pemanduan lalu lintas pesawat udara dan ruang udara di atas bandara I Gusti Ngurah Rai,” ujar Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, Rabu, 28 November 2017.
Dia menyampaikan, keadaan penyebaran abu vulkanik akibat siklon tropis cempaka ini diperkirakan bisa berlangsung selama dua hingga empat hari ke depan.
“Pemanduan lalu lintas penerbangan dilakukan sesuai SOP dan menghindari area sebaran abu vulkanik sesuai dengan contingency plan. Selain itu, evaluasi status bandara baik pembukaan maupun penutupan akan kita laksanakan secara terpadu dengan instansi terkait secara berkala,” kata Wisnu.
Sebelumnya, pada Selasa dinihari 28 November. AirNav Indonesia juga sudah mengeluarkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor A4274/17 mengenai perpanjangan penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang semula dilakukan sampai dengan Selasa, 28 Nomber pukul pukul 07.00 WITA diperpanjang sampai dengan Rabu, 29 November 07.00 WITA. Perpanjangan penutupan ini dipengaruhi oleh penyebaran abu vulkanik yang disebabkan siklon tropis. (amr)
Advertisement