Karateka SD Surabaya dan Sidoarjo Rebut Medali Emas Di Belgia
Tim karate Indonesia tingkat Sekolah Dasar (SD) berhasil meraih lima medali, yang terdiri dari tiga medali emas, satu perak, dan satu perunggu, pada turnamen karate Internasional 4th edition of International Karate Open of Province de Liege Tahun 2019 yang diselenggarakan di Herstal, Belgia.
Turnamen karate Internasional 4th edition of International Karate Open of Province de Liege Tahun 2019 ini diikuti 25 negara. Para peraih medali tersebut masing-masing yakni Radhitya Rimba Adiyaksa Mahendra dari SDN Ponokawan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, meraih medali emas untuk kategori Kata Male U-12. Kemudian Callysta Almira Chayati dari SDN Rangkah VI, Kota Surabaya, Jawa Timur, meraih medali emas kategori Kata Female U-12.
Selanjutnya, Muhammad Dhijey Lexsie dari UPT SPF SDN 101770, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, meraih medali emas kategori Kumite Male U-12, dan perak untuk kategori Kata Male U-12. Kemudian, Ni Kadek Renia Sophia Putri dari SDN 3 Banjar Jawa, Kabupaten Buleleng, Bali, meraih medali perunggu untuk kategori Kumite Female U-12.
Peserta didik yang terpilih mewakili Indonesia di turnamen karate Internasional 4th edition of International Karate Open of Province de Liege Tahun 2019 adalah pemenang medali emas pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional tingkat Sekolah Dasar (02SN-SD) tahun 2019 di Semarang, Jawa Tengah pada Agustus 2019 lalu.
Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, Ditjen Dikdasmen, Kemendikbud, Khamim M.Pd. mengapresiasi prestasi peserta didik yang meraih medali, tiga emas, satu perak, dan satu perunggu dalam lage karate internasional ini. Ia juga berharap, capaian tersebut dapat memotivasi anak Indonesia untuk selalu berprestasi.
Kemendikbud memberikan uang pembinaan kepada peraih medali di turnamen internasional yang dilangsungkan di Belgia ini sebesar Rp5 juta untuk peraih medali emas, Rp4 juta untuk peraih medali perak, dan Rp3 juta untuk peraih medali perunggu.
Khamim mengatakan, keikutsertaan tim karate Indonesia tingkat SD tersebut sebagai bentuk apresiasi kepada siswa yang sudah berprestasi di tingkat nasional, dan sebagai upaya mengukur tingkat keberhasilan pembinaan Negara Indonesia di antara negara lainnya di dunia.
“Ini juga merupakan upaya penanaman nilai-nilai karakter, yaitu nasionalisme di tengah-tengah bangsa lain dari seluruh dunia, serta sikap-sikap positif lainnya seperti kemandirian dan sportivitas,” kata Khamim kepada Ngopibareng.id di Jakarta, Kamis 14 November 2019.
Bagi para peserta didik yang terplih mewakili Indonesia di turnamen ini, diharapkan dapat menjadi duta olahraga yang baik. "Selain itu, kami harapkan mereka mampu berbagi pengalaman kepada teman-temannya sebagai tutor sebaya di zona dan di daerah masing-masing," pesan Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, Ditjen Dikdasmen, Kemendikbud.
Advertisement