Karapan Sapi Brujul Probolinggo Melesat di Medan Berlumpur
Madura punya karapan sapi merah yang melesat di lapangan (kering), Kota Probolinggo memiliki karapan sapi brujul yang berpacu di arena berlumpur. Tahun ini, sapi-sapi yang biasa digunakan untuk membajak lahan pertanian (sawah) kali ini beradu cepat untuk menjadi juara dalam Dandim Cup 2023.
Akhir pekan lalu, sekitar 40 pasang sapi brujul berlomba cepat dalam even Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro) 2023. Arena karapan berlumpur di Jalan Kiai Syafi’i, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo pun diserbu ribuan warga yang menyaksikan keseruan balapan.
Para penonton pun rela berpanas-panasan hingga terciprat lumpur demi menyaksikan joki sapi brujul mengendalikan sepasang sapi. Tidak jarang, penonton pun berhamburan karena hendak disasar sepasang sapi yang keluar dari lintasan sepanjang 100-150 meter itu.
Beruntung, tidak ada penonton yang terluka gara-gara insiden tersebut. “Yang jelas, karapan sapi brujul benar-benar dahsyat,” ujar Abdul Ghoni, salah seorang penonton.
Senada dengan Gogon, panggilan akrab Abdul Ghoni, Rozi, 26 tahun, penggemar karapan sapi brujul asal Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo mengaku, gemar menyaksikan sapi-sapi berlaga di lintasan berlumpur.
“Saya datang untuk menonton karapan sapi brujul ini ramai-ramai bersama keluarga. Meski kecipratan lumpur, yang penting seru,” katanya.
Rozi berharap, karapan sapi brujul ini tetap dipertahankan dan digelar tiap tahun. Alasannya, karapan api brujul menjadi hiburan tersendiri.
Sebagai informasi, tradisi Karapan Sapi Brujul Kota Probolinggo telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 18 Oktober 2019 silam.
Dandim 0820 Probolinggo, Letkol Arh. Heri Budiasto didampingi Staf Ahli Walikota Agus Hartadi, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Rachmadeta Antariksa mengatakan, karapan sapi brujul sempat vakum selama dua tahun karena didera pandemi Covid-19.
“Saya memang meminta Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin agar karapan sapi brujul ini memperebutkan piala Dandim Cup. Artinya, apa pun yang terjadi merupakan tanggung jawab saya,” kata Dandim 0820. Ia mengaku, bangga menyaksikan antusiasme warga menyaksikan karapan sapi brujul.
Karapan sapi brujul merupakan tradisi yang sudah menjadi warisan harta tak berbenda. Historinya saat memasuki musim panen, petani iseng melakukan balapan. Dari situ kemudian karapan sapi brujul dikenal masyarakat Kota Probolinggo.
“Karapan sapi brujul ini merupakan ciri khas dari Kota Probolinggo. Di daerah lain tidak ada,” kata Letkol ARH Heri. Karapan sapi brujul akan digelar rutin setiap tahun agar semakin memasyarakat.
Tak seperti karapan sapi Madura yang menggunakan sapi terlatih. Karapan sapi brujul terbilang unik, hal itu karena balapan atau kerapan menggunakan sapi ternak yang biasa digunakan untuk membajak sawah.
Sapi pembajak sawah ini terlihat tidak “atletis” seperti sapi merah Madura, tetapi gemuk. Meski begitu, jangan anggap remeh performa sepasang sapi brujul saat menerjang lumpur di area sawah. Keduanya mampu menerjang tebalnya lumpur sawah.
Dandim menambahkan, tak sekadar ajang balap antar hewan ternak. Ke depan, pelaksanaan karapan sapi brujul akan melibatkan partisipan dari pewarta luar negeri. Hal ini merupakan upaya memajukan nama Kota Probolinggo sekaligus menjadi sarana promosi yang baik, untuk mengenalkan tradisi ini, khususnya, hingga ke mancanegara.
“Rencananya tahun depan kita juga akan undang wartawan dari luar negeri, di mana hari ini mereka ada di tengah-tengah kita untuk melakukan survei. Dan itu dikaitkan dengan bagaimana Kota Probolinggo menjadi kota terdepan di Jawa Timur,” serunya.
Even karapan sapi brujul juga mendukung pertumbuhan ekonomi bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Mereka berjualan produk kuliner di sekitar arena kerapan sapi brujul.
Karapan sapi brujul juga untuk meningkatkan minat warga untuk memelihara sapi yang berkualitas. Apalagi sapi-sapi yang menjadi juara dalam kerapan sapi brujul tentu saja harganya melonjak.
Siapakah pemenang Dandim Cup 2023? Tahun ini pemenangnya, sepasang sapi berjuluk “Gajah Mada” milik Asnan warga Desa Pohsangit Leres, Kabupaten Probolinggo untuk kategori B. Disusul "PJT Macan Asia” dari Kelurahan Triwung Kidul, Kota Probolinggo dan juara ketiga sepasang sapi milik Supri, warga Laweyan, Kabupaten Probolinggo.
Sedangkan untuk kategori A, pemenangnya Sucik, warga Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok, dengan sepasang sapi bernama “Dortudor”. Juara kedua diraih sapi “PJT Macan Gila” dari Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan dan juara ketiga diraih sapi milik Alfan warga Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
Advertisement