Karantina di Hotel Asrama Haji Surabaya Bau Tikus & Kotoran Meong
Seorang pengguna Twitter dengan akun @swimmin_dory mengeluhkan soal transparansi hasil PCR dan fasilitas saat menjalani karantina di Hotel Asrama Haji Surabaya.
Keluhan soal transparansi ini, misalnya soal hasil tes PCR. Akun ini menyebut setiap hari sebenarnya ada tes PCR di Hotel Asrama Haji Surabaya. Namun sayangnya, penghuni Hotel Asrama Haji Surabaya yang sedang menjalani karantina tak tahu kapan giliran mereka akan tes PCR. Mereka hanya disuruh nurut dengan daftar yang dikirim tim Hotel Asrama Haji Surabaya.
Begitu juga dengan hasilnya. Mereka tak tahu hasil PCR yang sudah mereka jalankan.
"Hasil PCR ga dikasihtau, cuma tiba2 ada data kepulangan aja. Jd gak dikasihtau brp sih CT value kita, berprogress gak?"
Sedangkan soal fasilitas, akun ini mengeluhkan Hotel Asrama Haji yang bau tikus dan kotoran kucing.
Juga soal lift yang rusak. Padahal, Hotel Asrama Haji Surabaya menurut akun ini bukan hanya untuk orang muda saja tapi juga orang tua yang mungkin kesulitan dalam berjalan.
Dalam ciutannya akun ini menyebut:
Twitter please do your magic, sedih bgt dipaksa karantina di fasilitas yg ga jelas, ga higienis dan alur tidak clear
Cuitan pada 31 Januari kemarin ini pun hingga saat laporan ini ditulis mendapatkan 2,799 Retweets, 550 Qoute Tweets dan 4,411 Likes