Kapolri: Serangan Ini Balas Dendam karena Pimpinan JAD dan JAT Ditahan
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut jika aksi pengemboman tiga gereja di Surabaya ini tak lepas dengan aksi balas dendam anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), karena pemimpin mereka sudah ditahan.
Seperti diketahui, kelompok JAT dan JAD ini dpimpin oleh Aman Abdurahman yang saat ini ditahan di Markas Komando Brimob. Aman Abdurahman ditahan karena terkait pelatihan militer yang ia adakan di Aceh, selain itu dia juga dalang pengeboman di Thamrin Jakarta pada 2016 lalu.
“Sehingga yang bersangkutan diproses karena menjadi dalang bom Thamrin pada 2016 yang lalu," kata Tito saat konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
Kata dia, usai Aman Abdurahman ditangkap, tampuk kepemimpinan JAD dan JAT kemudian dialihkan ke Zainal Anshori yang merupakan Ketua JAD dan JAT Jawa Timur. Namun kepemimpinan Zainal Anshori ini pun berakhir karena ditangkap oleh polisi. Zaenal Anshori ditangkap dalam kaitan memnbiayai penyelundupan senjata dari Filipina dilakukan oleh seorang pria yang bernama Suraydi.
Karena para pimpinan mereka ditangkap, kemudian kelompok ini mulai bereaksi melakukan pembalasan. Misalnya kerusuhan Markas Komando Brimob.
“Jadi kerusuhan di Markas Komando Brimob bukan sekedar persoalan makanan. Namun sudah direncanakan,” kata Tito.
Begitu kerusuhan Markas Komando Brimob pecah, kata Tito, peristiwa itu menjadi momentum untuk melakukan pembalasan yang dilakukan oleh sel-sel lainnya.
“Ini menjadi momentum buat sel-sel ISIS lain yang maunya panas untuk balas dendam. Apalagi sudah ada instruksi dari ISIS untuk melakukan aksi secara internasional,” ujar Tito. (amr)