Kapolri Larang Warga Arak-Arakan di Malam Tahun Baru
Kapolri Jenderal Listyo Sigit memerintahkan jajarannya untuk melarang warga arak-arakan saat pergantian malam tahun baru. Larangan itu disusul dengan menerbitkan surat telegram berisi arahan kepada seluruh jajarannya di seluruh Indonesia untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.
Kapolri Listyo memerintahkan jajarannya untuk mengawasi jika ada warga yang melakukan arak-arakan. Ini dilakukan demi mencegah kerumunan yang berpotensi mengakibatkan penularan Covid-19.
"Dalam surat tersebut ditunjukkan kepada seluruh Kasatwil baik Polda maupun Polers dalam rangka pencegahan dan pengendalian Covid-19 pada masa Nataru," ucap Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 31 Desember 2021.
Ada 18 poin yang ditekankan oleh Kapolri dalam telegram tersebut. Listyo mewanti-wanti anak buahnya agar membatasi kegiatan masyarakat hingga 2 Januari 2022 demi mencegah penyebaran Covid-19.
"Melarang pawai dan arak-arakan tahun baru, baik terbuka maupun tertutup yang berpotensi menimbulkan kerumunan," ucap Ramadhan.
Pemberlakuan ganjil-genap di tempat wisata akan dilakukan. Pengunjung tempat wisata hanya dibatasi 75 persen dari kapasitas total. Tidak akan ada penyekatan. Namun, akan didirikan pos pelayanan dan pos pengamanan untuk mengawasi arus mudik ataupun arus balik.
Pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi harus mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan dan Satgas Covid-19 terbaru.
"Sosialisasi dan imbauan masyarakat untuk tidak mudik Natal dan Tahun Baru, kecuali mendesak," ucap Ramadhan.
Kepolisian bersinergi dengan seluruh lembaga terkait untuk mengamankan momen Natal dan Tahun Baru 2022.
"Memastikan penerapan prokes secara ketat. Kelima, perkuat PPKM tingkat RT RW pada wilayah tujuan mudik dan tujuan balik," tandasnya.
Untuk pengamanan Momen Nataru telah dikerahkan sebanyak 177.212 personel gabungan dari Polri, TNI dan instansi terkait. Personel gabungan sebanyak itu dikerahkan di sejumlah titik pengamanan yang telah ditentukan. Mulai dari gereja sebanyak lebih dari 43.000, tempat perbelanjaan 3.900, hingga tempat wisata sebanyak 6.397 personel.