Kapolri Ingatkan Massa Aksi 112 Tak Turun ke Jalan
Jakarta: Tito Karnavian selaku Kepala Polisi RI mengatakan ada upaya mobilisasi massa dari luar Jakarta untuk mengikuti aksi 112. Tito meminta panitia penyelenggara aksi yakni Forum Umat Islam untuk tidak membuat massa dari luar Jakarta turun ke jalan pada Sabtu (11/2).
"Kami sudah mendengar ada beberapa unsur dari luar kota yang datang dan kami sudah tahu unsurnya dari mana. Dari kelompok tertentu dan bukan masyarakat biasa lagi," kata Tito, Jumat (10/2).
Tito mengingatkan agar massa tidak turun ke jalan, namun sebatas menggelar ibadah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Pada awalnya aksi 112 ini direncanakan dengan berjalan kaki atau long march dari Monumen Nasional ke Bundaran Hotel Indonesia.
“Kami sudah peringatkan kalau mau ibadah silakan beribadah tapi jangan akal- akalan mau tumpah ke jalanan dalam rangka memberikan kesan provokatif dan berpotensial melanggar hukum,” kata Tito.
Dia kembali mengingatkan agar kegiatan ceramah agama yang menyentuh politik. Sabtu besok merupakan sehari menjelang masa tenang sebelum pencoblosan Pilkada DKI Jakarta.
“Jadi jangan juga di dalam tausiah dan orasi tolong jauhi warna politik, karena aturan itu sudah ada,” katanya. Polisi melarang massa aksi 112 melakukan long march berlandaskan aturan Pasal 6 Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum. Jika tidak dipatuhi, Polri bersama TNI akan membubarkan massa sesuai Pasal 15.
"Siapapun yang melakukan aksi di Monas tanpa pemberitahuan berarti melanggar UU Nomor 9 tahun 1998 dan akan kami terapkan Pasal 15 yaitu pembubaran yang bisa dengan upaya paksa," kata Tito.
Sementara itu berdasarkan pantauan, saat ini rombongan peserta aksi 112 dari luar kota mulai berdatangan ke Masjid Istiqlal. Suratno, koordinator rombongan dari Solo tiba di Istiqlal subuh tadi sekitar pukul 04.00 WIB dengan menggunakan bus. Mereka berangkat atas nama pribadi tanpa membawa bendera kelompok atau organisasi.
"Teman-teman mau berangkat, lalu dikoordinasi, ada 35 orang," ujar Suratno. Suratno mengatakan keikutsertaannya dan peserta lain dari Solo berawal dari informasi di media sosial tentang aksi 11 Februari. Dia menyatakan sudah menyerahkan pemberitahuan ke pihak kepolisian di Solo atas kegiatan mereka ke Jakarta. (frd)