Kapolri Apresiasi May Day di GBK: Buruh Dongkrak Ekonomi Negara
Aksi May Day di kawasan Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, berlangsung damai. Ini sesuai dengan janji yang disampaikan peserta aksi, bahwa akan menjaga ketertiban dan keamanan selama aksi berlangsung.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengklaim, aksi memperingati Hari Buruh Sedunia ini dihadiri sedikit 50.000 buruh dan diikuti aksi serempak di 50 kota di Indonesia, Sabtu 14 Mei 2022.
Ada pemandangan yang menarik dalam aksi, yakni kedatangan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo di lokasi May Day Fiesta. Listyo datang didampingi Presiden Partai Buruh Said Iqbal.
Kapolri tiba di lokasi pukul 14.26 WIB. Massa aksi terlihat cukup antusias menyambut kedatangan Jenderal Listyo dengan nyanyian 'Halo-halo Bandung'. Kapolri pun membalas sambutan massa aksi dengan melambaikan tangan dan menyapa massa aksi.
Dalam sambutannya, Listyo Sigit mengajak massa aksi menyerukan kalimat 'hidup buruh'. Ia pun mengucapkan selamat ulang tahun kepada para buruh.
"Saya mengucapkan pekik perjuangan buruh, hidup buruh. Tentunya saya selaku Kapolri mewakili seluruh institusi Polri, dari lubuk hati dari dalam, mengucapkan selamat ulang tahun untuk seluruh rekan-rekan buruh, baik di Indonesia maupun di luar negeri," ujar Kapolri di atas panggung May Day Fiesta.
Dalam sambutannya, Kapolri menyebut para buruh menjadi salah satu faktor peningkatan ekonomi Indonesia. Berkat buruh, ekonomi Indonesia naik jadi di atas lima persen, dan lebih tinggi dibanding negara lain.
"Indonesia terus bertumbuh, bahwa saat ini ada di atas lima persen, dan angka ini jauh dari pertumbuhan ekonomi negara-negara maju yang lain. Ini karena rekan buruh-buruh semua," puji Kapolri.
Listyo Sigit pun berkomitmen akan terus mengawal buruh untuk dapat melakukan aspirasi di ruang-ruang demokrasi. Menutup sambutannya, Listyo Sigit memimpin para buruh bernyanyi 'Padamu Negeri'.
"Kami berkomitmen mengawal, menjaga, memanfaatkan ruang-ruang demokrasi yang digunakan rekan-rekan buruh untuk menyampaikan kebebasan aspirasi untuk kesejahteraan buruh ke depan. Sekarang Indonesia bergerak dari negara konsumen menjadi negara produsen. Itu semua butuh support andil, butuh rekan-rekan buruh kontribusi di dalamnya," pesan Kapolri.
Kapolda Traktir Bakso
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadhil Imran juga menemui ribuan massa buruh yang menggelar aksi May Day di depan kompleks parlemen DPR. Dalam kedatangannya, Fadhil yang ditemani Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto sempat memberikan sejumlah uang kepada para pedagang yang menggelar lapak dagangan di tengah massa aksi.
Fadhil dan Untung datang ke tengah massa aksi sekitar pukul 12.00 WIB, beberapa saat sebelum massa aksi melakukan long march ke kompleks Gelora Bung Karno (GBK).
Sebelum menaiki mobil komando untuk menyampaikan orasi, Fadhil singgah ke beberapa lapak pedagang mulai dari pedagang bakso, ketoprak, hingga pedagang es. Terlihat ia sempat memberikan uang senilai Rp1 juta untuk menjajani massa buruh.
"Itu dikasih makan ya Pak," kata Fadhil singkat.
Saat Fadhil mulai menaiki mobil komando hingga turun meninggalkan lokasi aksi, beberapa lapak pedagang masih disesaki massa buruh. Beberapa massa bahkan hanya makan dengan memakai plastik sebab telah kehabisan mangkok.
Fadhil tak banyak bicara kepada awak media saat ditanya terkait kedatangannya ke tengah massa aksi. Saat ditanya apakah ia menraktir massa buruh, ia hanya mengangguk singkat.
Bersama Pangdam, ia kemudian menaiki mobil komando dan menyampaikan orasi singkat. Salam pidatonya, ia menyatakan mendukung perjuangan buruh dalam aksi May Day memperingati Hari Buruh Internasional hari ini.
"Semoga perjuangan ini bisa terwujud. Saya hanya minta agar perjuangan itu agar sesuai koridor. Saya yakin sepanjang pengalaman berdinas, buruh melaksanakan unjuk rasa selalu tertib aman," katanya.
Polda Metro Jaya mengerahkan 5.260 personel untuk mengamankan aksi May Day Fiesta.
18 Tuntutan Partai Buruh
Partai Buruh membawa 18 tuntutan dalam aksi May Day Fiesta. Di antaranya berupa redistribusi kekayaan serta penolakan terhadap UU Cipta Kerja.
"Di dalam perayaan May Day 2022 tersebut, baik di depan Gedung DPR pertama maupun di GBK kegiatan yang kedua mengusung 18 isu perburuhan," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Buruh, Said Iqbal.
Tuntutan utama yang akan disuarakan adalah penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja. Menurut Said, aturan hukum tersebut mengeksploitasi buruh.
"Omnibus law mengeksploitasi, membuat perbudakan zaman modern, outsourcing dibebaskan untuk semua jenis pekerjaan, tidak ada batas waktu, dan upah yang murah," kata Said.
Tuntutan lainnya yaitu mendesak pemerintah menurunkan harga bahan pokok termasuk minyak goreng; mendesak RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) disahkan, menolak revisi UU tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (PPP) dan menolak revisi UU Serikat Kerja/Serikat Buruh.
Penolakan atas upah murah, penghapusan outsourcing, penolakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan desakan agar Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Perlindungan Anak Buah Kapal (ABK) dan Buruh Migran disahkan.
Penolakan pengurangan peserta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK), wujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria, setop kriminalisasi petani, serta biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis.