Kapolrestabes Surabaya Temui Gubernur Jatim, Ada Apa?
Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho mendatangi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Senin 10 Juni 2019 malam. Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut juga dihadiri oleh Kapolres Mojokerto AKBP Setyo Koes Heriyatno.
Usai pertemuan tersebut Sandi mengatakan bila pertemuan kali ini merupakan ajang halal bihalal dan silaturahmi yang perlu dilakukan.
“Jadi pertemuan kali ini tentu saja menjadi ajang untuk halal bihalal dan silaturahmi dengan gubernur. Kita juga minta masukan terkait situasi dan kondisi Surabaya dari jaringan Beliau untuk kita bisa menjaga Surabaya lebih aman dan tertib,” ucap Sandi.
Mengenai ucapan Khofifah tentang penyebaran pil zenith, Sandi memastikan pihak Polrestabes Surabaya akan mendalami kasus tersebut dan menindak tegas pelaku yang ada di dalam bisnis haram tersebut.
Saat ditanya mengenai razia yang dilakukan oleh pihak kepolisian di perbatasan Suramadu dan menemukan banyak pemuda yang positif menggunakan narkoba, Sandi menjelaskan bahwa Suramadu merupakan kewenangan wilayah dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
“Ada dua wilayah kepolisian di Surabaya, kalau yang di Suramadu wilayahnya Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Tetapi pihak Polrestabes Surabaya akan tetap berkoordinasi mengenai hal ini,” jelas Sandi.
Menurut mantan Kapolrestabes Medan tersebut, pihak Polrestabes ke depannya akan menjalin kerja sama dengan pihak Polres Tanjung Perak maupun dari provinsi untuk menindaklanjuti perkara tersebut.
“Kita akan laksanakan sesuai harapan masyarakat dan pimpinan, karena perkara ini tidak hanya di Surabaya saja,” pungkasnya.
Sebelumnya Khofifah sempat menyinggung masalah narkoba, AIDS, HIV yang ada di Jatim. Menurutnya ada beberapa pekerjaan rumah yang perlu dibangun secara transendental, seperti korban penyalahgunaan narkoba, AIDS, HIV di Jatim.
“PR-PR ini kan bukan hal yang sederhana. Bagaimana kita bersama-sama berseiring. Teman-teman relawan narkoba bergerak, polisi bergerak, conselor bergerak, kami juga bergerak. Tetapi bahwa ada sesuatu yang kami harapkan secara transendental kita mohon kepada Allah, mudah-mudahan anak-anak bangsa, anak-anak Jawa Timur dijauhkan dari korban penyalahgunaan narkoba,” ucapnya.
Untuk menangani peredaran narkoba di Surabaya, pihaknya terus berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya dan Walikota Surabaya. Secara bersama-sama, berseiring membawa masyarakat Jatim agar bersih dan bebas dari korban penyalahgunaan narkoba. Kasus penyalahgunaan narkoba kini sangat kompleks. Sehingga perlu dilakukan penanganan dari hulu ke hilir.
“Dan terutama pengedarnya ini juga milenial, penggunanya sebagian besar milenial. Kita menyiapkan tistas atau sekolah gratis berkualitas. Tapi penguatan SDM dan pembangunan manusia itu akan mereduksi, jikalau dampak dari efek narkoba tidak kita halau,” imbuhnya. (faq)