Kapolres Tanjung Perak Ajak Kolaborasi Tegakkan PPKM Darurat
Ini langkah inovatif Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKPB Ganis Setyaningrum. Ia mengumpulkan para tokoh agama, tokoh Masyarakat, dan tokoh bisnis untuk menyukseskan PPKM Darurat.
Kapolres perempuan ini mengundang Ketua MUI KH A Muchid Murtadlo, Ketua DMI Surabaya Arif Afandi, dan Ketua FKUB Moh Yazid. Juga para tokoh masyarakat dan para pengusaha di wilayah Polresta Tanjung Perak.
"Untuk sosialiasi pelaksanaan PPKM Darurat, kami tidak mungkin melakukan sendiri. Kita perlu saling bergandengan tangan agar upaya memutus gelombang baru pandemi Covid-19 ini segera berakhir," katanya di ruang rapat Polresta Tanjung Perak, Selasa, 6 Juli 2021.
Ia sengaja mengundang sejumlah tokoh agama, masyarakat, dan pengusaha ini untuk menjadikan PPKM Darurat ini efektif. Agar semua lapisan masyarakat mematuhi kebijakan yang menyertai PPKM sehingga penyebaran Covid-19 bisa segera terputus.
Kapolres mengakui bahwa gelombang baru pandemi Covid-19 ini begitu mencemaskan. Banyak tentangga, saudara, dan handai taulan yang telah gugur karena terpapar virus yang barian barunya lebih mematikan ini.
Ketua MUI Kiai Muchid Murtadlo mengimbau kita semua untuk mengikuti sepenuhnya kebijakan pemerintah dalam melawan pandemi Covid-19 ini. Inisiatif Kapolres Tanjung Perak ini mendapat apresiasi Ketua FKUB dan DMI Surabaya.
Tentang respon takmir masjid terhadap penutupan sementara tempat ibadah selama PPKM Darurat, Arif Afandi membagi tiga golongan. Pertama, mereka yang melihat pandemi ini harus diatasi bersama. Karena itu, mereka mendukung pemerintah melaksanakan PPKM.
Kedua, takmir masjid yang masih ragu. Antara mengikuti penuh program PPKM dan ketakutan untuk menutup masjid meski sementara. "Untuk yang begini sebaiknya dianjurkan menerapkan prokes dengan ketat," katanya.
Mantan Wakil Walikota Surabaya ini juga mengusulkan agar membatasi jamaah hanya dari sekitar masjid yang sehat. Jemaah dari luar dilarang. Khotbah dan bacaan imam juga peru dipilih yang singkat.
Ketiga, lanjut Arif Afandi, takmir yang masih menolak bahwa pandemi Covid tidak ada. Kalau pun menganggap ada, mereka berkeyakinan masjid sebagai tempat yang terhindar dari wabah. "Nah, yang punya keyakinan seperti ini yang sulit," tambahnya.
Baik FKUB dan DMI Surabaya meminta, selain Polrestabes menegakkan aturan selama PPKM Darurat, juga sangat penting memberikan rasa aman kepada warga. Misalnya, dengan menekan sedemikian rupa kasus kriminalitas sebagai dampak dari pandemi.
Pertemuan Kapolres Tanjung Perak dengan organisasi keagamaan dan tokoh masyarakat ini diakhiri dengan penandatangan pernyataan bersama. Isinya mendukung sepenuhnya pelaksanaan PPKM Darurat yang berlangsung sejak 3 juli sampai 20 Juli mendatang.
"Dukungan ini sebagai bagian ikhtiar bersama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang makin membahayakan kita bersama. Semoga kita semua segera terbebas dari pandemi Covid dan selalu dalam lindungab Tuhan Yang Maha Kuasa," tulis pernyataan bersama itu.
Advertisement