Kapolres Pastikan Tak Ada Korban Kerusuhan Suporter Persela di Stadion Tuban
Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsuddin memastikan tidak ada korban dalam insiden kerusuhan suporter yang terjadi saat laga Persela Lamongan kontra Persijap Jepara di Stadion Tuban Sport Center (TSC), Selasa 18 Februari 2025 malam.
Hal itu disampaikan oleh Kapolres usai melakukan penyisiran sebagai upaya mensterilkan area stadion maupun luar stadion paska kerusuhan berlangsung, Selasa 18 Februari 2025.
"Situasi bisa kita kendalikan, semua aman tidak ada korban maupun lain sebagainya," terang mantan Kapolres Batu tersebut.
AKBP Oskar Syamsuddin menyampaikan, para pemain dari kedua tim serta perangkat pertandingan mulai dari wasit, hakim garis, pengawas pertandingan dan panitia pelaksana berhasil diamankan dengan menggunakan mobil taktis Brimob.
Lebih lanjut, AKBP Oskar Syamsuddin menyatakan, insiden kerusuhan suporter ini tentunya akan menjadi bahan evaluasi bagi petugas pengamanan. Sehingga pada pertandingan selanjutnya petugas pengamanan bisa memaksimalkan jumlah personelnya.
"Intinya semua berjalan aman. Kita telah melakukan sterilisasi lokasi untuk mengantisipasi adanya kelompok-kelompok suporter yang berupaya melakukan tindakan-tindakan lain," tuturnya.
Petugas pengamanan yang dikerahkan ada sebanyak 500 personel lebih. Seperti diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, pertandingan antara Persela Lamongan kontra Persijap Jepara pada laga terakhir babak 8 besar Liga 2 Pegadaian 2024/2025 diwarnai kerusuhan oleh para suporter Persela Lamongan.
Kerusuhan dipicu kekecewaan para suporter Persela Lamongan lantaran tim kesayangannya tertinggal 1-0 atas Persijap Jepara. Awalnya, para suporter meluapkan kekecewaannya dengan menyalakan flare kemudian mereka turun ke dalam lapangan pertandingan.
Melihat kondisi lapangan tidak kondusif, wasit langsung menghentikan pertandingan dengan skor 1-0 untuk keunggulan tim Persijap. Setelah pertandingan dihentikan dan wasit serta para pemain masuk ke ruang ganti, para suporter Persela yang kecewa dengan pertandingan lebih beringas. Mereka merusak fasilitas yang ada di stadion lalu membakarnya.
Advertisement