Kapolres Lamongan Ultimatum Oknum Pesilat Ganggu Kamtibmas
Kapolres Lamongan, AKBP Bobby Condroputra tegas menyatakan, pihaknya tidak akan memberikan ruang kepada oknum perguruan silat yang melakukan kontrol dan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Bahkan, lanjut Kapolres, bagi oknum pelanggar hukum akan ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku. Baik pelaku langsung maupun penggeraknya atau provokator.
"Ini semata-mata demi menciptakan rasa aman kepada masyarakat," tandasnya, usai memimpin apel siaga dalam rangka antisipasi konvoi dan gesekan antar kelompok perguruan silat halaman Mapolres Lamongan, Rabu 17 Januari 2024.
Kepada peserta apel siaga, sebelumnya Kapolres Bobby mengatakan, situasi di wilayah Jawa Timur mulai marak munculnya aksi konvoi dan gesekan antar kelompok perguruan silat. Ini menjadi perhatian Kapolda Jatim.
Sehingga, AKBP Bobby Condroputra dan jajarannya wajib menindaklanjuti dengan melaksanakan upaya pencegahan atau antisipasi agar di wilayahnya tidak mengalami aksi yang serupa. Salah satunya dengan melaksanakan show of force di wilayah menggunakan hunting system. Yakni, melaksanakan patroli mulai dari wilayah perkotaan hingga hingga kecamatan.
"Selama patroli, tentu juga dilakukan penindakan terhadap kelompok-kelompok mencurigakan termasuk yang melakukan pelanggaran," papar AKBP Bobby Condroputra.
Apel diikuti seluruh personel Polres Lamongan. Antara lain Wakapolres Kompol Akay Fahli, Pejabat Utama (PJU), para Kapolsek perwira dan anggota berjumlah 285 personel.
Diketahui, belum genap sebulan di Lamongan terjadi kasus pengeroyokan yabg dilakukan oleh sekelompok pemuda diduga oknum perguruan silat. Terbaru di wilayah hukum Polsek Babat.
Kejadiannya di pertigaan Warung Kopi Giras Jalan Gotong Royong, Kelurahan/Kecamatan Babat, Lamongan, Senin tanggal 15 Januari 2024 dinihari. Seorang pemuda sewaktu pulang dari bekerja menjaga warung dikeroyok sejumlah pemuda mengenakan kaus beratribut nama perguruan silat.
Sebelum melakukan penganiayaan, sekelompok pelaku tadi lebih dulu menanyakan kepada korban, apa benar korban berasal dari salah satu perguruan lain. Kasusnya kini sedang dalam penyelidikan Polres Lamongan.