Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman, Pimpinan Polisi yang Rajin Dakwah
Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman: Dari Santri Menjadi Polisi, Mengabdi dengan Nilai Keagamaan
Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman, dikenal tidak hanya sebagai pemimpin kepolisian yang berdedikasi tinggi, tetapi juga sebagai sosok religius yang aktif berdakwah. Selama bulan Ramadan 1446 H, ia sering terlihat dalam berbagai kegiatan keagamaan, mulai dari mengisi tausiyah hingga menjadi khatib salat Jumat di berbagai masjid di wilayah hukum Kabupaten Blitar.
Komitmen Religius dan Kepedulian Sosial
Selain aktif dalam ceramah keagamaan, AKBP Arif Fazlurrahman juga rutin mengadakan kegiatan sosial. Ia kerap mengajak anak yatim piatu untuk berbuka puasa bersama dan berbelanja kebutuhan Lebaran, sebagai bentuk kepedulian dan berbagi kebahagiaan di bulan suci Ramadan.
Tak hanya itu, momen buka puasa juga ia manfaatkan sebagai sarana mempererat sinergi dengan berbagai instansi, salah satunya dengan mengadakan buka puasa bersama anggota TNI di Aula Markas 511 Blitar. Hal ini menunjukkan kepemimpinannya yang inklusif dan kolaboratif dalam menjaga keamanan serta kebersamaan di wilayahnya.
Latar Belakang Santri yang Membentuk Karakter Kepemimpinan
Banyak yang bertanya bagaimana seorang Kapolres bisa memiliki keahlian dalam berdakwah tanpa memiliki gelar sebagai pendakwah. Jawabannya terletak pada latar belakang pendidikan AKBP Arif Fazlurrahman yang pernah menjadi santri.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2005 ini lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang kental dengan nilai-nilai Islam di Serambi Mekah, Aceh. Sejak kecil, ia sudah mendapatkan pendidikan agama yang kuat dan pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Assalam, Solo. Di sana, ia belajar di Madrasah Tsanawiyah (MTs) setingkat SMP, lalu melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah (MA).
Pendidikan pesantren inilah yang membentuk karakter, kedisiplinan, serta rasa empati yang tinggi dalam dirinya. Hal ini terbukti dari kepeduliannya terhadap anak-anak yatim serta kebiasaannya mengajak anggota Polres Blitar untuk memperkuat spiritualitas melalui doa bersama dan pengajian rutin setiap malam Jumat di kantornya.
Menanamkan Nilai Keislaman dalam Kepemimpinan
Sebagai seorang pemimpin, AKBP Arif Fazlurrahman juga berupaya membawa nilai-nilai keislaman ke lingkungan kerjanya. Salah satu kebiasaannya yang unik adalah menyetel handphone-nya agar melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an setiap satu jam sekali, sebagai pengingat untuk selalu mengingat Allah di tengah kesibukan tugas kepolisian.
Tak hanya memiliki wawasan keagamaan yang kuat, ia juga memiliki kemampuan dalam berbahasa Arab dan Inggris. Menurutnya, kemampuan bahasa asing merupakan aset penting bagi seorang perwira polisi, baik dalam meningkatkan kompetensi pribadi maupun dalam berkomunikasi dengan warga asing saat bertugas.
Karier dan Prestasi di Kepolisian
Sebelum menjabat sebagai Kapolres Blitar, AKBP Arif Fazlurrahman pernah bertugas sebagai Kasatlantas Polrestabes Surabaya. Di sana, ia berhasil mengimplementasikan berbagai inovasi dalam meningkatkan keselamatan dan ketertiban berlalu lintas.
Sebagai seorang pemimpin, ia selalu menekankan pentingnya integritas, profesionalisme, dan pelayanan prima kepada masyarakat. Kombinasi antara disiplin kepolisian dan nilai-nilai pesantren yang tertanam dalam dirinya menjadikannya sosok Kapolres yang dihormati dan dicintai oleh masyarakat.
Kesimpulan
Kisah perjalanan hidup AKBP Arif Fazlurrahman membuktikan bahwa nilai-nilai pesantren dapat menjadi fondasi kuat dalam kepemimpinan. Dari santri menjadi polisi, ia menunjukkan bahwa seorang pemimpin bisa menjalankan tugasnya dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan kepedulian sosial.
Dengan semangat gotong royong dan pendekatan humanis, ia terus menginspirasi banyak orang, tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga dalam membangun kebersamaan dan keharmonisan di tengah masyarakat.
Advertisement