Kapolda: Banyak Warga Belum Paham PSBB Surabaya Raya
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan mengaku prihatin karena membeludaknya masyarakat yang masih belum memahami adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya yakni Surabaya, Sidoarjo dan sebagian wilayah Gresik.
Hal itu tampak dengan masih banyaknya warga dari luar Surabaya yang bekerja pada sektor-sektor yang sebenarnya mendapat pembatasan. Tak hanya itu, ada beberapa yang memang tidak menjalankan aturan seperti menggunakan masker, kemudian aturan angkutan orang dan angkutan barang.
Seperti di Bundaran Waru depan Cito yang akan masuk Kota Surabaya terjadi kemacetan karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang dikerahkan ternyata masih kurang untuk dapat melakukan screening dengan cepat terhadap pengendara. Akibat waktu yang lama, membuat terjadinya kemacetan yang cukup panjang dan lama.
“Di hari pertama penerapan PSBB di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik kami sudah mengecek ke beberapa titik di Suramadu, di zona merah daerah PPI dan Waru masih banyak masyarakat belum paham. Terbukti di mana masyarakat Surabaya setelah ditanya terkait PSBB masih belum tau. Mudah-mudahan tiga hari himbauan dan teguran, sehingga setelah itu kita bisa lakukan lebih tegas karena kalau seperti ini akan meningkat terus,” kata Luki, Selasa 28 April 2020.
Luki mengatakan, bersama stakeholder lainnya akan melakukan evaluasi terkait penerapan yang lebih efektif kedepannya. Salah satunya, dalam tiga hari ini akan memberi imbauan dan teguran kepada masyarakat yang melanggar aturan, sehingga setelah tiga hari mereka sudah bisa memahami dan jika masih melanggar akan diberi sanksi tegas.
“Evaluasi betul ada, karena tadi masih banyak yang belum tau. Seperti tadi di pintu masuk Surabaya-Madura (Suramadu) bawa mobil bawa keluarga ngajak anak-anak, akhirnya mereka dikembalikan. Kami akan berikan sosialiasi terus menerus dan mengajak masyarakat untuk peduli,” pungkasnya.
Advertisement