Kapasitas Safe House Kota Malang Ditambah, Nakesnya yang Susah
Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Malang membuat pemerintah daerah setempat terus menambah jumlah bed isolasi untuk pasien Covid-19 melakukan karantina. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang saat ini mencoba menambah jumlah kapasitas bed isolasi Covid-19 yang ada di safe house Gedung Balai Pemberdayaan Sumberdaya Manusia (BPSDM), Jalan Kawi.
"Ini ada penambahan di safe house Jalan Kawi dari 97 bed, nanti menjadi 224 bed isolasi. Saya kira ini juga bisa mengatasi (penuhnya kapasitas bed)," ujar Walikota Malang, Sutiaji pada Kamis 29 Juli 2021.
Selain menambah kapasitas bed isolasi di safe house Jalan Kawi, Kota Malang, Sutiaji mengatakan pihaknya juga akan menambah tempat safe house dengan memanfaatkan bangunan rumah susun (rusun) di daerah Kedungkandang, Kota Malang. "Ini masih akan kami lakukan ya. Apalagi di Kedungkandang itu kan ada rusun yang dari Kementerian PUPR yang dihibahkan ke Kementerian Pendidikan. Itu nanti akan kami isi bed juga," katanya.
Langkah penambahan tempat karantina di Kota Malang ujar Sutiaji juga dilakukan melalui mekanisme isolasi terpadu. Isolasi terpadu sendiri merupakan tempat untuk melakukan karantina bagi pasien Covid-19 yang fungsinya hampir sama dengan safe house. "Isolasi terpadu ini kami kendalanya di nakes. Maka akan kami lakukan bersama-sama mulai hulunya. Kecerdasan dan kepiawaian dari orang-orang yang ada di tingkat RT/RW, itu nanti yang akan menjadi petugas di sana," ujarnya.
Sutiaji mengatakan, bahwa saat ini isolasi terpadu diupayakan ada di lima kecamatan di Kota Malang. Isolasi terpadu tersebut difungsikan untuk masyarakat yang positif Covid-19 yang berada di wilayah tersebut.
Ditambahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dokter Husnul Mu'arif tidak menutup kemungkinan juga, isolasi terpadu nantinya ditempatkan di seluruh kelurahan yang ada di Kota Malang. "Untuk isolasi terpadu ini memang sedang kami upayakan. Ini tinggal nempati saja. Tinggal nakesnya yang belum," ujarnya.